Kamis, November 05, 2009

09. Bersatu dan Tinggal Bersama Allah

Senin, 02 Nopember 2009
PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN:
Bacaan : 2Kor 4:14-5:1; Luk 23:33.39-43
Mengenangkan semua arwah sebagaimana dirayakan hari ini, pikiran saya tentu saja tertuju kepada mereka yang saya kenal, kakek dan nenek, saudara-saudari dan sahabat-sahabat yang telah meninggal dunia. Satu harapan yang kuat yang sedang meliputi saya ketika mengenangkan mereka, juga bahwa hal ini dibuat sehari setelah perayaan para orang kudus, ialah bahwa mereka semua ada dalam Allah. Mereka bersatu dan tinggal bersama Allah. Artinya mereka selamat. Jiwa mereka beristirahat dalam Allah.
Untuk menjelaskan hal ini sebuah kisah dari PL tentang keturunan Adam sering saya pakai sebagai bahan katekese tentang kenyataan orang yang hidup dan bergaul bersama Allah. Kisah itu tentang Henokh ( Kej 5, 18-24). Kepada anak.anak saya suka mengisahkan tentang Henokh demikian.
Henokh, kata Kitab Suci adalah orang yang bergaul dan bersahabat dengan Allah. Saking dekatnya persahabatan mereka, seringkali keduanya berjalan-jalan. Biasanya perjalanan mulai dari rumah Henokh. Suatu saat kebiasaan itupun diulangi. Henokh dan Allah sementara berjalan dan bercerita tentang banyak hal. Tanpa sadar mereka telah berjalan sangat jauh, sampai Henokh tak melihat lagi rumah kediamannya.
Dia berkata, "Hei sahabat, kita berjalan sudah terlalu jauh. Lihat rumahku tak kelihatan lagi. Saya harus pulang sekarang." Dan Allah menjawab dia, "Tak apa-apa. Rumahmu memang tak kelihatan lagi, tetapi coba lihat ke depan, di sana ada rumahKu. Kenapa tak datang dan singgah ataupun tinggal di rumahKu? Di sana ada tempat untukmu." Dan Henokh menerima undangan Allah dan iapun masuk ke rumah Allah.
Pada kesempatan peringatan para arwah hari ini, Injil Lukas menyampaikan undangan yang sama, bahkan berupa sebuah penegasan dan jaminan. Kepada sang penyamun yang bertobat, Yesus bersabda, "Aku berkata kepadamu, hari ini juga engkau akan berada bersama-sama dengan Aku di Firdaus." Tuhan menjamin siapa saja yang berkehendak baik, yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk bertobat dan lebih lagi yang bersahabat dengan Dia untuk berada bersama-sama dengan Dia.
Karena itu perayaan hari ini adalah sebuah kesempatan untuk bersyukur bahwa siapapun kita pasti memiliki kemauan dan kemampuan untuk bersahabat dengan Allah. Kita percaya bahwa saudara-saudara kita yang telah meninggal memiliki kemauan yang sama. Dan tentang itu kita yang pernah hidup bersama mereka tak memiliki keraguan, karena selama hidupnya mereka telah menunjukkan kehendak baik dan berbuat baik juga untuk kita.
Kita berdoa buat mereka dan memohon kekuatan Allah juga agar kita menghidupkan kemauan dan kerinduan hati mereka untuk selalu bersatu dan tinggal bersama dengan Allah. Kiranya jiwa mereka beristirahat dalam Tuhan, dan suatu saat kelak, kita boleh melihat wajah Tuhan bersama mereka. Amin.
Copyright© 01 November 2009, by Anselm Meo, SVD

Tidak ada komentar: