Kamis, November 05, 2009

03. Menantikan Saat Pernyataan Anak-Anak Allah

Selasa, 27 Oktober 2009
Bacaan : Rom. 8, 18-25
Pemberitaan Paulus tentang kenyataan penderitaan yang dialami dalam kontak kita dengan dunia oleh karena kepercayaan akan Kristus sesungguhnya sebuah peneguhan yang menguatkan hati. Dengan mengambil perumpamaan tentang derita seorang ibu yang menderita saat melahirkan anaknya, Paulus dengan inspirasi Roh Kudus menegaskan bahwa kemuliaan yang menantikan orang yang percaya sungguh jauh lebih besar dari penderitaan kita.
Katanya, "dengan rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan ... kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan ..." Menurut Paulus, penderitaan yang kita alami oleh karena keterlibatan kita dalam membangun dunia baru berdasarkan iman akan Yesus Kristus tidak sebanding dengan kemuliaan yang tengah menantikan kita. Karena itulah pengharapan kita bukanlah pengharapan yang kosong, tetapi pengharapan yang diinspirasikan oleh karunia Roh. Dan kita tahu bahwa Roh itulah yang telah menyertai Yesus dalam karyaNya selama di bumi, dan Roh yang sama itu tengah menyertai kita semua dalam karya kita sebagai anak-anak Allah.
Untuk kita kata-kata ini berpengaruh besar. Kalau kita memahami jati diri kita sebagai anak Allah, kita sebenarnya tahu juga bahwa di medan apapun kita berada dan kita berkarya, kita sedang disertai dengan kekuatan Roh Allah. Karya di bidang politik, di dunia pendidikan, di keluarga dan komunitas adalah karya kita bersama dengan Roh Tuhan. Kalau kita mesti menderita karena karya kita ditentang lantaran kita lawan arus, hendaknya kita jangan takut. Kita mesti menerima penderitaan dengan gembira, karena tahu bahwa Roh Tuhan menyertai kita. Itu semua sungguh adalah momen pernyataan diri kita sebagai anak Allah.
Mari kita meminta Roh Tuhan untuk memberanikan kita semua bekerja dengan gembira, melayani seolah itulah kesempatan kita menerima pernyataan Allah bahwa kita pantas disebut Anak-AnakNya.
Tuhan, semoga kami hari inipun mampu menjalankan tugas dan pelayanan kami di bidang apapun dengan kegembiraan karena keyakinan akan penyertaan Roh yang Kauberikan kepada kami. Berkatilah siapapun yang kami jumpai hari ini. Bagi merekapun kami mau hadir dengan gembira. Amin.
Copyright © 25 Oktober 2009, by Anselm Meo SVD

Tidak ada komentar: