Kamis, Mei 07, 2009

184. Yesus sebagai Jalan Menuju Hidup

Jumat, 8 Mei 2009
Masa Paskah

Bacaan : Yoh. 14, 1-6

Kita temui hari ini Yesus yang menyatakan diriNya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Penginjil Yohanes secara singkat meringkaskan perkataan Yesus yang merupakan jawabanNya atas pertanyaan Thomas, "Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Mengapa Yesus berbicara tentang diriNya sebagai Jalan. Kita tentu dapat memahami arti penting jalan dalam kehidupan kita. Jalan menjadi penghubung dua tempat yang terpisah, jalan menjadi penunjuk ke arah mana orang melangkahkan kaki menuju tujuan tertentu. Jalan juga dimenegerti sebagai cara, upaya untuk mencapai hal tertentu. Jalan juga bisa dipakai untuk mengatakan tentang rumusan untuk menghasilkan sesuatu hal. Singkat kata, berbicara tentang jalan adalah mengatakan sesuatu yang penting, vital dan berguna.

Dalam kehidupan beriman, hubungan kita dengan Bapa dilihat sebagai sesuatu yang penting, vital dan berguna. Namun karena Bapa yang adalah Allah itu tak kelihatan, yang sering dimengerti sebagai suatu realitas yang jauh dari kita, maka diperlukan penghubung, jalan untuk mengarahkan kita ke sana. Dan hari ini Yesus menyatakan dirinya sebagai jalan menuju BAPA itu. Caranya? Tidak lain adalah meneladani Dia, mencontohi hidup dan kata-katanya.

Itulah jaminan untuk mencapai Bapa dan tinggal bersama Bapa. Itulah sebabnya Ia mengatakan juga hari ini, "Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal dan AKu ke sana untuk menyiapkannya bagi kamu".

Tuhan Yesus, SabdaMu adalah sabda hidup yang kekal. Engkau telah menunjukkanNya kepada kami. Semoga kami berpegag pada SabdaMu dan dengannya boleh berjalan menuju Bapa, Tuhan dan Allah kami. Amin.

Copyright © 7 Mei 2009 by Ansel Meo SVD