Jumat, Mei 01, 2009

Gembala Yang Baik

Minggu, 03 Mei 2009
Minggu Keempat Paskah
Kis 4:7-12; 1Yoh 3:1-2; Yoh 10:11-18
Hari ini adalah hari Minggu Doa Sedunia untuk Panggilan. Pada hari umat Kristen Katolik diundang untuk merefleksikan tentang arti panggilan Allah dan untuk berdoa bagi panggilan. Gagasan Kristen tentang panggilan telah dipadatkan dalam suatu ungkapan yang mendalam sebagai berikut: “Semua adalah imam, beberapa adalah imam, hanya seorang adalah imam.” Keunikan imamat Tuhan kita Yesus Kristus, satu-satunya Pengantara antara Allah dan umat manusia sudah sungguh dipahami oleh umat Kristen. Imamat umum semua orang beriman, pengambilan bagian orang-orang yang telah dibaptis dalam imamat Kristus, telah mendapat penekanan istimewa sejak Konsili Vatikan II. Apa yang nampak sulit bagi banyak umat Kristen dewasa ini, yakni memahami imamat pelayanan dari orang-orang yang dipanggil untuk membuat suatu komitmen sepanjang hidup demi melayani sebagai pelayan-pelayan tertahbis. Kesalahpahaman ini, selain karena hal-hal lain juga, justru berakar pada krisis panggilan dalam Gereja. Tetapi, jika kita sungguh-sungguh memahami arti yang benar dari pelayan tertahbis, kita kemudian dapat berada pada posisi mendukung, baik demi kepentingan diri kita sendiri mupun bagi mereka yang lain untuk menjawabi panggilan Allah melalui cara hidup yang khusus ini.
Injil hari ini, di satu pihak, memberikan kepada kita suatu gambaran yang sangat berbeda tentang jabatan sebagai pelayan. Injil berbicara tentang gembala-gembala. Kata Latin untuk gembala adalah “pastor” yang berarti “bapa”, sapaan yang kita tujukan kepada para pelayan tertahbis (pater, romo), yang bertanggung jawab terhadap karya pelayanan di suatu komunitas Kristiani atau Paroki. Untuk memahami karya dan kehidupan para pelayan tertahbis kita perlu bercermin pada ajaran Yesus tentang gembala yang baik.
Kehidupan gembala yang baik merupakan suatu pemberian dan persembahan diri yang utuh. Karyanya adalah memperhatikan dengan penuh kasih sayang dan setia mendampingi serta selalu berada dekat dengan domba. Ada dua model gembala. Ada gembala upahan yang bertugas menjaga domba-domba. Ia berpindah dari satu domba ke domba lainnya bergantung pada kondisi pelayanan dan ia tidak bersedia mempertaruhkan hidupnya bagi domba-domba. Melihat serigala datang, ia melarikan diri karena menyayangi hidupnya sendiri dan meniggalkan domba-domba pada belaskasih pemangsa. Yesus berkata bahwa Ia bukanlah model gembala ini. Selanjutnya, Ia adalah gembala yang sekaligus pemilik domba-domba. Ia hidup, bertumbuh dan tinggal bersama domba-domba-Nya sepanjang hidup-Nya. Ia mengenali masing-masing domba. Ia memanggil setiap domba dengan namanya. Ia menceriterakan kepada setiap domba tentang kapan dan dimana domba-domba itu lahir, tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup bahkan Ia mengenal dengan sungguh karakter masing-masing domba. Ia memperhatikan kebutuhan dan merawat setiap domba. Ia tahu domba-domba mana yang tertinggalkan oleh domba-domba lain setelah suatu perjalanan panjang dan Ia siap untuk menggendongnya. Ia juga tahu domba-domba mana yang sepertinya kesasar dan nyasar, dan Ia akan menaruh perhatian ketika mereka memasuki tempat-tempat yang berbahaya. Ketika diserang singa dan serigala atau pencuri, Ia siap menanggung resiko dan berjuang demi mempertahankan domba-domba-Nya. Yesus adalah Gembala Yang Baik yang mempertaruhkan hidup-Nya bagi domba-domba.
Yesus adalah Gembala yang baik. Ia mempertaruhkan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya – Gereja-Nya. Lewat suatu cara yang umum, Ia mengundang setiap orang ke dalam Gereja untuk mengambil bagian dalam karya pelayanan terhadap domba sesuai dengan panggilan hidup dan kesanggupan mereka masing-masing. Tetapi Yesus juga memanggil orang-orang tertentu dari antara kita untuk menghayati dan menjalani suatu komitmen sepanjang hidup terhadap karya kembalaan para domba Allah. Orang-orang ini dipanggil untuk mengambil bagian secara lebih dekat dalam hidup dan karya Yesus, Gembala Yang Baik. Jika hari ini anda mendengar suara panggilan Allah, hendaklah jangan mengeras dan menutup hatimu. Tetapi, jika anda tidak mendengar panggilan Allah melalui cara hidup khusus ini, hendaklah lakukan segala sesuatu sejauh kemampuanmu untuk mendukung orang-orang yang telah dipanggil untuk tugas kegembalaan ini, yang berjuang dalam jatuh dan bangun agar tetap setia mengikuti tapak langkah Yesus, Sang Gembala Yang Baik.
copyright@ 1 Mei 2009 by P. Paskalis B. Keytimu

Tidak ada komentar: