Selasa, April 28, 2009

179. Melaksanakan Kehendak Allah Melalui Tugas Perutusan

Rabu, 29 April 2009
Masa Paskah

Bacaan : Yoh 6, 35 - 40

Entah disadari ataupun tidak, baik secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, kita memiliki tugas untuk dilaksanakan. Dan hampir pasti tugas yang demikian adalah tugas yang diserahkan kepada kita atau dimandatkan kepada kita oleh orang lain. Hal ini misalnya kita temukan dalam tugas misi, tugas belajar, ataupun tugas karya. Biasanya ada lembaga atau orang yang memberikan penugasan atau perutusan, entah itu seseorang, suatu lembaga keagamaan, LSM ataupun pemerintah.

Membaca dan merenungkan Injil hari ini, kita berhadapan dengan hal serupa, ketika Yesus menegaskan bahwa IA datang bukan untuk melakukan kehendakNya sendiri melainkan kehendak Bapa, yaitu Dia yang mengutus Yesus datang ke dunia. Yesus menggambarkannya demikian, "Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Sabda Yesus ini memberikan inspirasi kepada kita bahwa setiap tugas yang kita jalankan entah itu diterima dari orang lain maupun yang kita buat sebagai bentuk komitmen kita dalam hidup adalah bertujuan untuk menghasilkan hidup kekal. Tugas dan pelaksanaannya hendaknya tidak menjadi halangan untuk mengabaikan hidup kekal, tetapi untuk menjadi alat yang dengannya kita mencapai hidup kekal. Dan seperti Yesus yang datang untuk menghantar semua orang kepada BapaNya yang adalah kepenuhan hidup, kita semua diajak untuk melaksanakan tugas dan perutusan kita dengan orientasi menghantar orang kepada kepenuhan hidup dan kebahagiaan sejati yang sumbernya ada pada Allah.

Karena itu, setiap tugas, setiap aksi belajar pada hakikatnya memiliki dimensi "mendapatkan yang lain" atau "menghantar yang lain menuju kepenuhan hidup". Hal ini perlu diingat agar ada orientasi benar dalam tugas dan dalam belajar. Dengan mengingat hal ini, kita sebenarnya seperti Yesus tetap sadar bahwa dalam setiap tugas yang kita jalankan, di sana ada kehendak Allah yang harus kita penuhi. Kita semua tanpa kecuali sedang melaksanakan kehendak Allah.

Tuhan Yesus, semoga kami semua sadar bahwa tugas apapun yang kami emban saat ini adalah pengambilan bahagian dalam usaha dan tugasMu untuk melaksanakan kehendak Bapa yang mengutusMu. Bantulah kami untuk senantiasa fokus pada perutusan ini. Amin.

Copyright © 28 April 2009 by Ansel Meo SVD

Tidak ada komentar: