Rabu, April 29, 2009

Dari Kehadiran Rill Menjadi Identitas Nyata

Jumad, 01 Mei 2009
Masa Paskah
Bacaan: Yohanes 6:52-59
Ada banyak masalah yang telah dihadapi Gereja dalam perjalanan hidupnya. Masalah-masalah itu, antara lain, pemisahan antara Gereja Yunani dan Gereja Latin. Peristiwa itu terjadi karena ketidaksepamahaman tentang apakah Roh Kudus berasal dari Allah melalui Putra (posisi Gereja Yunani) atau dari Bapa dan Putra (posisi Gereja Latin). Sementara itu, Greja Reformasi Protestan melegitimasikan pendirian bahwa orang hanya dibenarkan melalui iman saja yang bertentangan dengan pendirian Katolik bahwa orang dibenarkan karena iman yang diekspresikan secara nyata dalam perbuatan baik. Sementara itu, syahadat-syahadat pun masih dibedakan-bedakan karena ketidaksepahaman mengenai wujud Yesus hadir dalam Roti Ekaristi. Ada yang berpendapat bahwa Ia hadir secara fisik, ada lagi yang mengatakan bahwa Yesus hadir secara spiritual dan ada pula yang melihat kehadiran Yesus hanya secara simbolik. Semua sepaham pada kenyataan bahwa Roti Ekaristi adalah Tubuh Kristus, tetapi tidak setuju mengenai cara dalam mana misteri itu terjadi.
Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa Roti Ekaristi adalah sungguh diri-Nya. Maka pertanyaannya adalah mengapa orang-orang Kristen, yang semuanya percaya mengenai kehadiran Yesus dalam Ekaristi, mengambil jarak satu terhadap yang lain atau memisahkan diri kerena ketidaksepahaman mengenai bagaimana peristiwa itu terjadi. Ada yang berpikir bahwa apa yang mempersatukan mereka, yakni kepercayaan bahwa Roti Ekaristi adalah Tubuh Kristus, setidaknya menjadi lebih penting daripada apa yang memisahkan mereka, yakni model penjelasan yang berbeda mengenai cara dalam mana peristiwa itu terjadi.
Dalam beberapa bagian Injil Yohanes Yesus berbicara tentang makanan yang Ia berikan bagi kehidupan dunia dalam beberapa istilah dan ungkapan yang berbeda. Pertama-tama, Yesus membicarakannya dalam istilah Roti dan Anggur, walaupun Ia menggunakan kata “minum” dan bukan “anggur.” Tetapi Yesus berbicara tentang Roti Hidup dalam istilah-istilah yang menunjuk pada makanan dan minuman yang biasa dan normal. “Jikalau seorang makan dari Roti ini, ia akan hidup selama-lamanya” (Yoh 6:51) dan “Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman” (Yoh 6:55).
Lebih lanjut, Yesus berbicara tentang Roti Hidup sebagai “Tubuh dan Darah-Nya.”Sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal” (Yoh 6:53-54). “Daging dan Darah” adalah suatu frasa yang berarti pribadi yang utuh.
Dan khirnya Yesus berbicara tentang makanan yang memberikan kehidupan sebagai diri-Nya sendiri. “Akulah Roti Hidup yang telah turun dari Surga. ….Barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku” (Yoh 6:51, 57). Di sini Yesus mengidentifikasi roti dari surga tidak saja dengan tubuh-Nya yang hanya merupakan bagian dari keutuhan pribadi tetapi dengan diri-Nya dalam totalitasnya.
Dengan demikian, kiranya iman kita tidak digoncangkan kalau ditegaskan lagi bahwa Roti Ekaristi adalah Tubuh Kristus, bahkan lebih dari Tubuh Kristus. Roti Ekaristi adalah keutuhan pribadi Yesus Kristus. Roti Ekaristi adalah Tubuh dan Darah Tuhan kita Yesus Kristus. Sama halnya bila kita berbicara pula tentang kehadiran Kristus dalam Sakramen Mahakudus. Yesus Kristus tidak cuma hadir dalam Sakramen Mahakudus, tetapi Sakramen Mahakudus adalah Yesus itu sendiri.
Sebagaimana kita menerima Komunio, hendaklah kita menyadari bahwa kita sedang menerima Yesus Kristus sendiri and marilah kita membuka hati untuk menerima hidup baru yang Ia bawakan bagi kita. Demikian Yesus berjanji: “Sama seperi Bapa yang hidup mengutus Aku danAku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku” (Yoh 6:57).
Copyright@29 April 2009, by: P. Paskalis B. Keytimu, SVD

Tidak ada komentar: