Senin, Desember 08, 2008

46. Rahmat Memungkinkan Kerjasama Manusia dengan Allah

Selasa, 08 Desember 2008

Pesta Santa Maria Dikandung Tanpa Cela

Bacaan : Luk 1, 26-38

"Selamat Pesta untukmu hari ini, Pater!" itulah isi pesan singkat di teleponku hari ini. Pesta apa ya? tanyaku hampir penasaran karena rasanya tak ada yang khusus buatku hari ini. "Akh, pesta Santa Maria dikandung tanpa cela, hari ini. Makanya mereka mengirimkanku sms itu", bathinku sambil tertawa sendiri.

Benar, hari ini pestaku dan pesta kita semua. Karena kita rayakan sebuah peristiwa iman yang menentukan dalam sejarah keselamatan, yang menyata dalam jawaban YA seorang anak manusia untuk bekerja sama dengan rahmat Allah untuk memungkinkan kedatangan Allah di tengah manusia. Tetapi mengapa terjadi demikian?

Jawaban tunggal hanyalah ada pada RAHMAT ALLAH yang tiada batasnya. Allah yang percaya bahwa seorang manusia lemah bisa menjadi satu kemungkinan bagi hadirnya keselamatan bagi semua. Allah yang percaya bahwa MARIA yang hari ini kita rayakan pestanya, telah terpilih dari keabadian untuk memberi jawaban YA bagi terjadinya peristiwa Allah menjadi manusia.
Injil hari ini mengedepankan salam malaikat kepada Maria sebagai yang dikaruniai atau yang dirahmati oleh Allah, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Jadi aksi pertama datang dari pihak Allah, maka Maria mampu bekerja sama untuk merealisasikan peristiwa keselamatan itu.

Seperti halnya Maria, kita yang hari ini merayakan pesta khusus ini sebenarnya diminta untuk menanamkan di hati kita, bahwa kita juga dirahmati, dikaruniai. Untuk apa? Yah ... untuk bekerja sama dengan Allah menjadi perpanjangan tangan Allah untuk merealisasikan keselamatan bagi banyak orang. Kita mohon Maria, Bunda kita mendoakan kita kepada Yesus Puteranya dan kepada Allah yang telah merahmatinya. Amin

Copyright © 08 Desember 2008, by Anselm Meo SVD

Tidak ada komentar: