Selasa, Desember 09, 2008

48. Seorang di Antara Kita

Rabu, 10 Desember 2008

Bacaan : Mat 11, 28 - 30

Penggalan Injil Mateus hari ini menampilkan profil Yesus sebagai seorang yang lembut hati, yang mengayomi dan memberikan ketenangan bagi siapapun yang datang kepadaNya. Ia berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Merenungkannya secara lebih mendalam, kita diajak untuk melihat siapakah sebenarnya manusia yang baik berhadapan dengan sesamanya? Menjawabnya, barangkali mudah saja, bahwa orang baik adalah orang yang mudah didekati, lembut dan rendah hati serta tak membuat sesamanya menderita sia-sia. Kalaupun ia bersikap keras kepada sahabatnya, ia tak akan melakukannya tanpa nilai edukatip tertentu. Singkatnya seorang sahabat yang baik akan ditemukan sebagai seorang yang mengasihi serta berbelaskasihan kepada sesamanya.

Kriteria seperti ini memang cocok sekali dengan isi perkataan Yesus di atas. Artinya, Yesus sendiri adalah Sahabat yang baik yang kita bisa temukan sebagai Seorang Di Antara Kita. Sebagai Allah, Yesus tak menampilkan diriNya dengan penuh kuasa dan kekuatan, tetapi menjadi satu di antara kita, seorang yang mudah kita datangi, seorang yang membuat kita rindu untuk mendengarkan dan belajar dariNya, seorang yang mengasihi dengan tulus.

Kenyataan bahwa Allah dalam Yesus Kristus yang ditemukan sebagai seorang di antara kita sesungguhnya adalah tanda nyata bahwa Allah yang demikian adalah Allah yang berbelaskasihan.

Kiranya masa Adventus ini mengajak kita mengagumi kerahiman dan belaskasihan Allah kepada kita. Dan lebih lanjut kita tentu juga diharapkan untuk menjadi pengasih yang berbelaskasihan juga kepada orang-orang di sekitar kita. Kalau Allah dalam Kristus telah menjadi Satu di antara kita, kiranya kita juga menjadi seorang sahabat di antara saudara-saudari kita. Amin.

Copyright © 09 Desember 2008, by Anselm Meo SVD

Tidak ada komentar: