Selasa, September 15, 2009

282. Melatih ketajaman mengenal pikiran dan perasaan Allah

Rabu, 16 September 2009 Peringatan Santu Cornelius dan Siprianus Bacaan: Lukas 7,31-35
Hari ini Gereja memperingati Santu Kornelius, Paus dan Santu Siprianus, Uskup. Keduanya dipestakan pada hari bersamaan karena kesamaan semangat dalam menyatukan umat Allah melawan bidaah yang hidup pada masa itu. Semangat melawan arus umum yang sedang berlaku memang dibutuhkan oleh gereja. Sebab seringkali arus umum pikiran, pandangan hidup yang dianuti oleh banyak orang pada masa tertentu sering tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Itulah sebabnya semua orang kristen mesti jeli melihat dan mengenal pikiran dan perasaan Allah dalam perjalanan hidupnya. Menafsir pikiran dan perasaan Allah pada satu masa tertentu amat penting agar karya-karya yang dijalankan oleh gereja dan anggotanya sesuai dengan kehendak Allah. Ketidakmampuan mengenal pikiran dan perasaan Allah nampak dalam pengalaman para nabi dan Yesus sendiri. Para nabi diwakili oleh Yohanes Pembaptis. Yesus dengan terang menyebutkan hal itu dalam laporan penginjil Lukas hari ini: "Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa". Para nabi dan Yesus mengalami betapa hidup dan karya mereka disalah tanggapi oleh orang yang melihat, mendengar dan mengenal mereka. Dengan demikian menjadi sulitlah terjadinya perobahan tingkahlaku dan mentalitas yang diharapkan. Orang-orang yang hidup pada jaman tertentu kehilangan ketajaman untuk mengenal dan mengakui pikiran dan perasaan Allah yang sedang disampaikan kepada mereka. Hal yang sama akan berlaku bagi kita pada masa ini bila kita kehilangan ketajaman dan kepekaan untuk mengenal dan merasakan pikiran dan perasaan Allah. Dibutuhkan keterbukaan hati dan pikiran yang terus menerus terhadap setiap tanda yang disampaikan kepada kita: entah berupa pewartaan sabda Allah, peristiwa hidup maupun gerakan hati. Tuhan, berilah aku hati dan pikiran yang selalu terbuka untuk merasakan dan mengenal kehendakmu dalam seluruh perjalanan hidupku. Amin
Copyright © 15 September 2009, by Paulus Tolo SVD

Tidak ada komentar: