Kamis, Oktober 30, 2008

10. Mana Pilihanmu? Kerajaan Allah ataukah Kerajaan Kegelapan?

Minggu, 02 Nopember 2008
Para Arwah
Masa depan macam apakah yang sedang kita siapkan? Apakah kita juga sedang menyiapkan kehidupan kita setelah kematian? Allah menaruh pada hati setiap manusia hasrat untuk kehidupan dan kebahagiaan yang tak akan pernah berakhir bersama Dia. Ketika kematian mengambil kehidupan kita pada waktu yang telah ditetapkan, Allah memberikan kepada kita sesuatu yang tak dapat disentuh oleh kematian – kehidupan-Nya sendiri dan kuasa-Nya yang mendukung. Dalam Perjanjian Lama, satu dari sekian banyak saksi iman dan harapan di tengah kesakitan dan penderitaan yang terbesar adalah Ayub: Karena aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. (Ayub 19: 25 – 27). Jesus membuat suatu janji yang luar biasa kepada murid-murid-Nya dan suatu klaim yang hanya Allah sendirilah dapat melakukan dan memberikannya: Siapa saja yang melihat dan percaya pada Jesus, Putera Allah, boleh memiliki kehidupan kekal dan akan dibangkitkan!
Bagaimana kita dapat melihat Jesus? Dia hadir dalam Firman-Nya, dalam pemecahan roti, dan di dalam gereja, tubuh Kristus. Jesus menunjukkan diri-Nya dalam banyak cara yang tak terhitung kepada mereka yang mencari Dia dengan mata iman. Pada saat kita membaca Firman Allah dalam Kitab Suci Jesus berbicara kepada kita dan menunjukkan kepada kita hati dan pikiran Bapa. Ketika kita mendekati meja perjamuan Tuhan, Jesus memberikan diri-Nya sebagai makanan spiritual yang menghasilkan kehidupan Allah di dalamn diri kita (Saya adalah roti hidup, Joh. 6: 35). Dia menjanjikan suatu persahabatan yang tak dapat retak dan kebebasan dari ketakutan akan ditinggalkan atau terputus dari kehidupan kekal dengan Allah. Jesus juga memberikan kita harapan untuk mengambil bahagian dalam kebangkitan-Nya.
Perumpamaan Jesus tentang kambing dan domba mengundang para pendengar-Nya untuk melihat kehidupan mereka dalam prespektif zaman yang akan datang. Apa yang terjadi kalau kita menempatkan domba dan kambing pada suatu tempat yang sama? Para pendengar Jesus memahami dengan baik akan pentingnya memisahkan domba dari kambing. Dalam suatu tanah tandus, seperti Israel, kambing-kambing dan domba sering merumput bersama pada siang hari karena sangat jarang untuk menemukan padang rumput yang hijau. Mereka dipisahkan pada malam hari karena kambing-kambing membutuhkan tempat perlindungan. Kambing-kambing juga sering kurang menjaga ketenangan dan kurang beristirahat seperti domba. Kambing-kambing dijadikan simbol untuk ‚yang jahat’ dan terminologi ‚kambing hitam’ telah menjadi suatu ekspresi umum untuk seorang yang harus menanggung kesalahan untuk orang lain.
Perumpamaan ini mirip dengan perumpamaan tentang Lasarus dan seorang kaya. Orang kaya membiarkan Lasarus mati kelaparan di depan pintu rumahnya dan dijadikan orang yang sangat membutuhkan tetesan-tetesan air dingin yang tak pernah dia pikirkan untuk memberikan kepada orang miskin selama masa hidupnya. รน
Ketika Martinus dari Tours (yang hidup pada abad ke-4), seorang serdadu Romawi dan pencari iman Kristen, bertemu dengan seorang miskin tanpa pakayan mengemis di tengah kedinginan malam, dia berhenti dan memotong mantelnya lalu memberikan bagian dari mantel yang dipotongnya itu kepada orang miskin. Pada malam itu dia bermimpi, dia melihat pengadilan surgawi dengan Jesus yang mengenakan suatu pakayan yang robek. Salah seorang malaikat yang hadir bertanya, „Guru, mengapa anda memakai pakayan yang terobek?“ Jesus menjawab, „Hambaku Martinus memberikannya kepadaku.“
Murid Martinus dan penulis biografi Sulpicius Severus mengatakan bahwa sebagai konsekwensi dari pengelihatan itu Martinus minta untuk dibaptis“. Allah sangat berbelas kasihan dan pemurah; Cinta-Nya membuat kita memperlakukan sesama dengan belas kasihan dan kebaikan. Ketika kita berbuat sesuatu untuk salah seorang yang yang paling kecil, kita lakukan untuk Kristus. Apakah anda memperlakukan sesamamu dengan belas kasihan dan cinta seperti apa yang telah diperbuat Jesus untukmu?
Kitab Suci memberikan kita dua pilihan antara dari dua kerajaan – kerajaan terang dan kerajaan kegelapan. Pilihan berada di pihak kita. Kerajaan manakah yang ingin anda layani. Kerajaan Allah berakhir selamanya karena ia dibangun pada fundasi cinta Allah dan keadilan. Menerima Jesus sebagai Tuhan dan Raja berarti masuk dalam suatu kerajaan yang berakhir selamanya dimana kejujuran, kebenaran, cinta dan kedamain bertahta. Apakah anda menyerahkan hidupmu untuk Jesus?
Copyright © 31 Oktober 2008, by Josef Ruma, SVD

Tidak ada komentar: