Senin, Oktober 27, 2008

06. Coba Memahami Kerinduan HatiNya

Rabu, 29 Oktober 2008 –
Bacaan : Lk 13, 22 - 30
Kadang-kadang kita memasuki sebuah situasi yang membuat kita tidak sanggup menjawabi berbagai pertanyaan yang ditujukan kepada kita. Ada yang disebabkan oleh perasaan untuk tak perlu menanggapinya, alias cuek; tetapi tak jarang ada juga yang disebabkan oleh jawaban yang harus diberikan. Kalau jawabannya hanya sekedar menjawab pertanyaan wawancara, mungkin mudah diberikan, tetapi kalau jawabannya menyentuh soal inti tugas perutusan, nah ... sering inilah yang membuat seseorang enggan menjawab.
Dalam Injil bacaan hari ini kepada Yesus ditanya, “Guru sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Yesus tak menjawab apa yang ditanyakan. Sulitkah? Atau enggankah Yesus menjawabnya karena menyentuh hal penting dalam misinya?
Jawaban Yesus, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”, memberi indikasi bahwa apa yang ditanya menyentuh inti perjuangan dan perutusanNya. Apa yang ditanya itu adalah isi kerinduan hatiNya sendiri, karena rencana keselamatan Allah itu diperuntukkan buat semua, tetapi ternyata tak banyak orang yang bisa mencapainya.
Dan isi kerinduan hati Yesus adalah betapa Dia ingin agar semua orang tiba pada keselamatan, karena Dia mencintai mereka semua. Karenanya, jawaban yang diberikan Yesus di atas ingin mengajak pendengarNya dan tentu juga kita untuk tidak menjadi pengamat dari jauh, tetapi untuk masuk dalam kisah cinta Allah – manusia itu melalui Yesus.
“Berjuanglah untuk masuk dalam aliran cinta kasih Allah yang menyelamatkan itu”. Sebuah ajakan yang menunjukkan kepada kita semua betapa Allah ingin kita semua diselamatkan, mengalami kasih Allah itu. Dan itulah kerinduan hatiNya, itulah detak hatiNya untuk semua kita.
Ah, Tuhan, sekiranya kami semua bisa memahami kerinduan hatiMu yang terdalam, bahwa betapa Engkau mencintai kami,
dan menghendaki keselamatan kami, kami tentu tak tentu tak menyia-nyiakan ajakanMu itu.
Tuhan, kepadaMulah kami berlindung.
Amin.
Copyright © 27 Oktober 2008, by Anselm Meo, SVD

Tidak ada komentar: