Minggu, November 02, 2008

11. Cita-Cita Hidup Bersama Kristiani

Senin, 03 November 2008
Filipi 2,1-4, Mazmur 131,1-3 dan Lukas 14,12-14
Tidak gampang bagi kita untuk melaksanakan amanat Sabda Tuhan hari ini. Apa yang ditawarkan oleh Yesus: “undanglah ke pestamu orang-orang yang pada gilirannya tidak dapat mengundang kamu.” Kata-kata ini memang menantang kita yang sudah terbiasa dengan prinsip do ut des, saya memberi kepadamu agar engkau juga memberikan kepada saya. Inilah semangat yang menjadi motivasi dasar dalam setiap relasi antar manusia di jaman ini. Semangat ini sudah begitu berakar kuat dan malah menemukan titik puncaknya pada hari-hari ini.
Dan karena itulah sabda Tuhan ini membarikan inspirasi bagi kita untuk menata kembali relasi yang sudah kita ciptakan dengan siapa saja dan dalam bidang hidup apa saja. Ambil contoh dalam hidup rohani: saya berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberikan saya berkat, rahmat. Saya membantu engkau pada hari ini dengan harapan agar ketika saya dalam kesulitan engkaupun akan membantu saya. Dengan demikian ia seakan-akan membuat kita terperangkap dalam cinta diri. Dengan kata lain saya nampaknya mengasihi orang tapi secara tersembunyi saya sebenarnya mencintai diri sendiri.
Tawaran Yesus hari ini justru membuktikan hal itu namun dalam dua dunia yang berbeda. Dunia yang disemangati oleh prinsip do ut des menekankan relasi pada orang yang sesama level karena hanya yang demikianlah terdapat kemungkinan untuk mendapatkan kembali apa yang saya berikan. Dunia baru yang dibawa Yesus adalah dunia dengan semangat penerimaan orang yang terpinggir, terbuang, terlantar, tidak mendapat hitungan dalam berbagai relasi antar manusia.

Di sinilah letak tantangan itu. Inilah cita-cita hidup bersama kristiani. Cita-cita ini mestinya menjadi api yang menyemangati hidup setiap orang kristen dalam setiap komunitas atau hidup bersama. Apakah saya berani merobah semangat dasar saya dalam relasi saya dengan orang lain?

Ya Tuhan, bantulah saya untuk menyambut orang-orang yang terpinggirkan dalam hidup bersama dengan kasih yang sama seperti yang engkau tunjukkan. Sebab dengan merendahkan diri seperti Engkau, saya dapat membangun relasi dengan orang-orang lain yang terbuang dalam masyarakat kami. Amin.

Copyright © 02 Nopember 2008, by Paul Tolo SVD

Tidak ada komentar: