Kamis, Mei 21, 2009

188. Kegembiraan Sejati Seorang Murid

Jumat, 22 Mei 2009
Masa Paskah

Bacaan : Yoh 16, 20-23

Injil hari ini menampilkan satu affirmasi tentang kegembiraan sejati yang akan di miliki oleh setiap murid Yesus. Yesus secara jelas meneruskan tema tentang adanya penganiayaan yang melanda setiap orang yang percaya kepadaNya, yang pada gilirannya mendatangkan kesediahan dan duka cita yang mendalam di antara para murid Yesus. Namun sebagaimana dikatakanNya dalam Injil, dukacita dan penganiayaan itu tidaklah kekal. Artinya pasti akan berlalu. Akan ada saatnya dukacita berubah menjadi sukacita di mana para murid akan menikmati kehidupan yang baru.

Kenyataan seperti ini disejajarkanNya dengan pengalaman seorang wanita yang menderita ketika harus melahirkan anaknya. Penderitaan yang dialami begitu luar biasa bahkan hingga menyerupai pengalaman kematian, tetapi begitu mendengar tangisan sang anak yang baru dilahirkannya, atau melihat suatu kehidupan baru yang muncul setelah penderitaannya, sang ibu pasti melupakan penderitaannya dan gembira menyaksikan anak yang lahir daripadanya. Demikianlah pengalaman iman para murid Yesus, sebagaimana dilukiskan Injil hari ini: "Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu."

Apa yang diwartakan Yesus di sini sesungguhnya suatu janji penuh berkat, bahwa peristiwa kematian dan kepergiannya memang meninggalkan luka dan penderitaan di hati banyak murid. Namun hal itu perlu dialami sehingga para murid memahami apa yang dihasilkan peristiwa itu bagi iman mereka. Saat penderitaan perlu mereka alami, supaya mereka bisa memahami maksud dan rencana Allah melalui peristiwa dan hidup Yesus.

Dan saat yang menggembirakan itu tidak lain adalah bentuk kehadiran Yesus secara baru. Jadi alasan kegembiraan para murid bukanlah alasan yang sembarangan, tetapi berkaitan dengan kehadiranNya sendiri. Itulah yang dikatakan Yesus dalam Injil hari ini, "Aku akan datang lagi dan hatimu akan bergembira." Jadi kehadiran Yesus secara baru itulah alasan yang membuat kegembiraan di hati murid tetap dan bertahan selamanya.

Apa yang dikatakannya kepada para murid waktu itu, kini dialamatkan juga kepada kita. Kita berhubungan dengan Yesus dalam iman dan keyakinan akan penyertaanNya itulah yang sesungguhnya menguatkan kita. Dan kehadiran Yesus yang paling kuat adalah via sabda dan sakramenNya. Sabda dan Sakramennya adalah pernyataan cintaNya yang kuat bagi kita dan hal inilah yang menjadikan kegembiraan kita menjadi kegembiraan yang sejati.

Tuhan, kami percaya bahwa sabdaMu dan sakramen yang kami terima adalah kehadiranMu yang nyata di tengah kami. Buatlah kami menerima dan mensyukurinya. Tambahkanlah kegembiraan di hati kami dengan kesadaran akan kehadiranMu. Amin.

Copyright © 21 Mei 2009 by Ansel Meo SVD

Tidak ada komentar: