Rabu, Mei 20, 2009

187. Tuhan yang Setia Mendampingi Kita

Kamis, 21 Mei 2009
Masa Paskah

Bacaan : Yoh 16, 16-20

Hari ini Yesus masih melanjutkan pembicaraanNya kepada para muridNya tentang bagaimana hidup secara baru, yang selalu dekat denganNya atau berada bersama Dia. Dan Ia mulai dengan mengatakan bahwa tak lama lagi Ia bersama mereka, Ia akan pergi dari mereka kepada BapaNya, tetapi pada saat yang sama Ia akan bersama mereka secara baru.

Jelas sekali bahwa tema ini berkaitan dengan akhir hidupNya, yakni bagaimana Ia akan mati dan bangkit. Dan mereka yang mendengarNya tak mengerti maksud perkataanNya sehingga mereka bertanya dan mereka-reka apa maksudnya. Demikian kataNya kepada mereka, "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" Maka kata mereka: "Apakah artinya Ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya." Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?"

Bagi para muridNya, apa yang disampaikan Yesus kepada mereka terasa sebagai sesuatu yang sangat bertentangan. Bagaimana mungkin seorang yang jauh secara fisik bisa pada saat yang sama menjadi dekat dan intim. Apalagi para murid ini mulai merasa kehilangan pegangan kalau sang Guru yang mereka kagumi akan pergi dari antara mereka.

Terhadap keraguan inilah Yesus memberikan jaminan. Bahwa mereka tak akan pernah akan sendirian. Bahwa di saat mereka sedih dan menangis, ketika mereka menyerukan namaNya dan berdoa kepadaNya, Dia akan pasti memberikan jawaban kepada mereka. Ia tak akan pernah membiarkan mereka sendirian. Dan memang demikianlah kenyataannya bahwa ketika Yesus menjadi Tuhan yang naik ke surga, Ia menjadi lebih dekat dengan semua yang menyerukan namaNya. Dia adalah Tuhan yang setia mendampingi kita semua.

Tuhan Yesus, Engkau menjanjikan kegembiraan bagi siapapun yang menangis dan menderita karena Engkau dan bagi semua Engkau menjamin bahwa Engkau selalu setia mendampingi kami. Semoga kami mengimani SabdaMu dan menyerukan namaMu selalu dalam doa dan kesulitan kami. Amin.

Copyright © 20 Mei 2009 by Ansel Meo SVD

Tidak ada komentar: