Kamis, Juni 25, 2009

215. Iman: Jalan Menuju Keselamatan

Sabtu, 27 Juni 2009
Pesta Santu Sirilus Dari Alexandria

Bacaan: Matius 8: 5-17

Perikop Injil pada hari ini merupakan lanjutan dari kisah Injil hari Jumad kemarin. Pada hari ini penginjil Matius mengarahkan perhatian kita pada peristiwa penyembuhan hamba seorang Perwira Romawi. Ada hal menarik dan istimewa yang mau disoroti dalam peristiwa ini. Unsur atau elemen yang memungkinkan mukjizat penyembuhan itu terjadi, yang tersingkap jelas kepada kita dari kata-kata Yesus sendiri. Ketika menyembuhkan hamba perwira Romawi, Yesus memaklumkan bahwa iman sebesar yang dimiliki perwira tersebut yang de facto kafir, justru tidak Ia jumpai di antara umat umat Irsael, bangsa kepilihan Allah.

Bagi orang-orang Kristen, iman semisal kunci untuk menghidupi dan menghayati kehidupan Kristen karena hanya dan melalui iman kita memasuki misteri agung Allah. Iman adalah pintu masuk ke dalam kehidupan Kristus. Dengan kekokohan iman kita dapat memindahkan gunung, demikian ditandaskan oleh Yesus sendiri. “Sesungguhnya, jika kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung itu: pindahlah dari tempat ini ke tempat itu, maka gunung itu akan pindah dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Mt 17:20). Yesus mengundang kita melalui iman untuk menghidupi dan menghayati lewat suatu pemahaman yang berbeda dari pemahaman-pemahaman yang sudah biasa kita maknai, demi dan melalui iman kita memasuki suatu realitas yang sungguh berbeda.

Kadang-kadang kita dapat kehilangan pandangan tentang betapa radikalnya ajaran Yesus tentang iman. Tetapi Yesus berkata: “Tak ada yang mustahil bagi orang yang percaya” (Mrk 9:23). Orang-orang yang hidup dari dan melalui iman akan mengatakan bahwa sungguh benar Sabda Yesus Kristus. Iman yang kokoh memberi jaminan kepada kita untuk teguh berharap dan setia berkanjang sekalipun berhadapan dengan peristiwa-peristiwa yang tampaknya tak mustahil bagi manusia, dapat tersenyum sekalipun ditengah kepahitan hidup dan dengan gagah berani berseru “jadilah kehendak-Mu, ya Tuhan.” Iman mampu menggerakkan kita untuk melampaui bahasa optimis dan selalu berusaha melihat sisi yang positip dan tetap memiliki keyakinan mendalam bahwa Allah akan melakukan perbuatan-perbuatan ajaib. Allah selalu menyertai kita dan kehendak-Nya yang akan terjadi. Yesus memaklumkan bahwa kita dapat diselamatkan hanya melalui iman yang radikal, pembaharuan hati yang menyeleruh/total dan ketaatan baru kepada satu-satu Allah. Iman memberikan kita kepercayaan dan keberanian untuk mengharapkan hal-hal dan peristiwa-peristiwa yang mulia dari Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan mulia bagi Allah.

“Tuhan Yesus, aku ingin berkembang dalam iman; berusaha menapaki jalan hidupku di dalam iman dan bertumbuh di dalamnya. Tuhan Yesus melalui rahmat-Mu, semoga aku hidup melalui dan berdasarkan iman.” Amin.

Copyright @ 24 Juni 2009, by: P, Paskalis B. Keytimu, SVD

Tidak ada komentar: