Selasa, Januari 27, 2009

97. Sikap Pewarta Sabda Allah

Hari Rabu, 28 Januari 2009
Peringatan St. Thomas Aquinas
Bacaan: Injil Markus 4, 1 - 20

Bacaan hari ini mengisahkan tempat pewartaan Yesus di tepi danau. Dalam pengajaran yang panjang Yesus menampilkan diri sebagai seorang pewarta ulung yang menggunakan berbagai perumpamaan. Ia menggunakan itu agar para pendengar mengambil sikap terhadap pewartaan yang diberikan itu.

Dalam perumpamaan pertama ini kita dapat merenungkan pada sisi yang lain yaitu sikap penabur. Yang menarik darinya adalah ia bertugas menabur di mana-mana tanpa mempertimbangkan tempat ia menabur. Kelihatan sekali bahwa mengenai hasil tidak menjadi perhitungan dari penabur. Penabur menjalankan tugasnya untuk menabur sebanyak-banyaknya dan seluas mungkin. Sebab jika penabur mementingkan hasil tentu ia hanya memperhatikan tempat yang subur. Kenyataannya dia menabur di berbagai tempat: yang jelek, berbatu, berduri dan juga yang subur. Nampak sekali bahwa sikap penabur amatlah baik hati dan tidak mempertimbangkan tempat tapi panggilannya untuk menaburkan benih.

Sikap penabur yang demikian menjadi tantangan untuk para pewarta jaman sekarang yang mementingkan hasil. Kalau sikap itu yang diambil/dimiliki maka ada sikap terkotak-kotak dalam pewartaan. Pewarta hanya berani mewartakan di tempat yang menurut penilaiannya akan diterima baik dan menghasilkan banyak. Sedangkan di tempat yang tidak menjanjikan hasil, pewarta mengurungkan niatnya untuk mewartakan, menaburkan benih. Padahal di tempat lain St. Paulus menasihati Timotius "beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran". Jelaslah bahwa mewartakan Sabda kapan dan dimanapun merupakan sikap yang amat terpuji bagi seorang pewarta Sabda Allah. Tidak mudah menemukan orang yang seperti ini. St. Thomas Aquinas yang kita peringati hari ini sudah menjalankan itu dengan menulis banyak buku dan mengajar di berbagai universitas pada jamannya. Apakah saya mau memiliki sikap pewarta yang demikian sesuai dengan status hidup saya?

Tuhan, bantulah para pewarta SabdaMu untuk selalu menaburkan benih sabdaMu di tengah dunia ini: di manapun dan kapanpun, agar semakin banyak orang dapat mengenal benih itu. Semoga Engkau menggerakkan orang yang mendengarkan pewartaan itu untuk makin mengenal Engkau. Amin

Copyright © 27 Januari 2009 by Paulus Tolo SVD

Tidak ada komentar: