Kamis, Oktober 22, 2009

311. Pelayan yang Siap, Pelayan yang Berbahagia

Selasa, 20 Oktober 2009
Bacaan : Lk 12, 35-38
Pelayan yang siap sedia melayani tuannya setiap saat sering sekali menjadi gambaran tentang hidup kita sebagai orang beriman. Mengapa demikian? Karena menantikan Tuhan adalah salah satu karakter dasar dari hidup kaum beriman. Bahwa sebagai orang beriman, kita diminta untuk tidak terpaku pada penantian yang statis dan membosankan tetapi selalu terbuka dan aktif mencari kemungkinan baru untuk melayani Tuhan sesuai dengan keadaan zaman.
Kata Yesus hari ini, "Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika Ia datang..." Mengapa perlu menjadi hamba yang berbahagia? Apakah tak cukup menjadi hambaNya saja? Yesus menekankan kesiap siagaan para muridNya justru karena pemahaman dasar bahwa Tuhan yang dinantikan itu bukanlah Tuhan yang datang hanya pada akhir jaman, tetapi Tuhan yang terlibat dalam hidup manusia, Tuhan yang datang saat ini, dan bisa ditemui saat ini pula. Tuhan yang demikian adalah Tuhan yang menyertai dan hadir bagi kita semua, Tuhan yang peduli dengan keadaan dan kebaikan kita.
Nah kalau Tuhan itu selalu ada di sini dan sekarang, maka wajarlah kalau para pelayannya diminta untuk siap sedia melayani Dia. Persis inilah karakter hidup Kristiani. Allah yang kita imani adalah Allah yang hadir saat ini dan di sini. Allah yang demikian telah menjelma dalam diri Yesus Kristus dan menjadi satu dari antara kita. Kiranya untuk Dia kita selalu siap sedia melayaniNya, karena itulah sumber kebahagiaan kita yang sesungguhnya.
Tuhan, kiranya kami menjadi hamba yang siap sedia melayaniMu, karena Engkau selalu hadir di sini dan sekarang ini. Amin.
Copyright © 18 Oktober 2009, by Anselm Meo SVD

Tidak ada komentar: