Kamis, September 10, 2009

277. Mengidentifikasikan Diri dengan Sang Guru

Jumat, 11 September 2009

Bacaan : Lk 6, 39-42

Ungkapan klasik yang seringkali diperdengarkan tentang guru sebagai yang digugu dan ditiru mungkin bisa memperoleh pendasarannya dalam pewartaan Sabda Tuhan hari ini. Secara khusus, Yesus dalam Injil hari ini menyinggung tentang peran vital sang guru bagi mereka yang menjadi murid-muridNya.

Tentang relasi antara guru dan murid, Yesus hari ini mengatakan, "Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya." Kita tahu dengan pasti bahwa Yesus adalah seorang Guru. Ia bukanlah seorang pengajar saja. Mengapa? Karena seorang pengajar, memberikan banyak materi pelajaran kepada anak didiknya, tetapi tidak hidup bersama mereka yang diajarinya. Sedangkan seorang Guru sebagaimana yang Yesus maksudkan, tidak memaparkan pelajaran, tetapi terutama hidup dengan mereka yang menjadi muridnya.

Bagi guru seperti Yesus, materi yang diberikanNya kepada para muridNya tidak lain adalah diriNya, hidupNya sendiri. Ia menampilkan kesaksian hidup, cara hidupNya sendiri itulah yang sedang Ia ajarkan kepada para muridNya. Karena itu, kehidupan bersama Yesus menampilkan aspek-aspek penting berikut ini. Bahwa Yesus sebagai Guru menjadi model untuk mereka ikuti; bahwa seorang murid tidak hanya mengikuti dan mencontohi gurunya, tetapi mengambil bahagian juga dalam hidup sang guru, bahkan hingga mati sekalipun; dan bahwa akhirnya, seorang yang berguru pada Yesus pada akhirnya mampu mengidentifikasikan dirinya dengan Yesus. Persis inilah rupanya yang menjadi konteks perkataan Yesus di atas, bahwa "seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya."

Kita semua adalah para murid Yesus. Berguru padaNya tidak hanya meminta kita untuk menjadikan Dia sebagai model kehidupan kita, tetapi lebih dari itu kita mesti juga mengidentifikasikan diri kita dengan Dia. Itulah yang menjadi keyakinan Paulus ketika ia mengatakan, "Bukan aku lagi yang hidup tetapi Kristus yang hidup di dalam aku (Gal. 2, 20). Ini sebuah undangan yang tidak ringan. Hanya dengan bantuan Allah dan pertolongan RohNya, kita akan mampu menghidupkan tantangan Sabda Allah hari ini.

Tuhan Yesus, Engkaulah Guru dan Sahabat kami. Kami murid-muridMu. Bantulah kami dengan RohMU agar pada akhirnya kami mampu menjadi seperti Engkau. Amin.

Copyright © 10 September 2009, by Ansel Meo SVD

Tidak ada komentar: