Rabu, Juni 10, 2009

200. Memberi Tanpa Mengharapkan Untuk Menerima

Kamis, 11 Juni 2009
Masa Biasa

Bacaan: Matius 5: 20-26

Yesus menganugerahkan kepada para murid-Nya kuasa untuk bersaksi atas nama-Nya dan bertindak dengan kekuatan-Nya. Inti dari pesan Injil tampaknya sangat sederhana, yakni Kerajaan Allah sudah dekat! Apa sebetulnya yang dimaksudkan dengan Kerajaan Allah? Kerajaan adalah adalah masyarakat (pria dan wanita) yang dengan bebas berpasrah kepada Allah dan menghormati-Nya sebagai Tuhan dan Raja. Dalam doa Tuhan, kita berdoa agar Allah merajai kehidupan kita dan di dunia ini: Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga. Yesus juga mempercayakan kepada murid-murid-Nya untuk melanjutkan karya perutusan yang telah Ia rintis – membawa kekuatan penyembuhan dari Allah kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat. Injil memiliki kekuatan untuk membebaskan umat dari keinginan dan bahaya dosa, dan dari ketakutan, ketertekanan, sakit, entah spiritual, emosi dan badaniah. Tuhan akan membebaskan kita dari segalanya dan menyanggupkan kita untuk berusaha setia dalam mencintai-Nya dan sesama dengan penuh kegembiraan dan keyakinan yang utuh.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Kamu telah menerima dengan cuma-cuma, berikanlah juga dengan cuma-cuma.” Apa yang telah mereka terima dari Yesus, haruslah mereka teruskan kepada orang-orang lain tanpa mengharapkan kebaikan, sekalipun dalam bentuk hadiah. Mereka harus menunjukkan sikap bahwa yang utama adalah melayani Allah, bukan menerima keuntungan material. Para murid harus melayani tanpa pamrih, penuh kemurahan hati, damai dan dalam kesederhanaan. Mereka harus memusatkan perhatian penuh kepada pewartaan Kerajaan Allah dan bukan membiarkan diri dikendalikan oleh hal-hal yang kurang bernilai. Mereka harus membawa cahaya – mengambil hanya yang esensial dan meninggalkan apa pun yang akan menghalangi mereka – demi berkonsentrasi pada tugas pewartaan Sabda Allah. Mereka harus melakukan tugas-tugas mereka, bukan demi memperoleh sesuatu daripadanya, tetapi untuk memberi dalam keleluasaan kepada sesama, tanpa mengharapkan perlakuan-perlakuan yang istimewa ataupun mendapatkan ganjaran dari sesama. Semangat kemiskinan, bebaskanlah kami dari kelobaan dan keasyikan terhadap harta kekayaan dan cintakanlah ruang yang luas bagi ketentuan-ketentuan Allah. Tuhan menghendaki murid-murid-Nya mempercayakan hidup dan karyanya kepada-Nya dan bukan kepada kekuatan diri sendiri.

Lebih lanjut Yesus juga berkata: “seorang pekerja patut mendapatkan upah.” Di sini terlihat adanya kebenaran ganda, yakni para karyawan di Kerajaan Allah jangan berlebihan memperhatikan hal-hal material, di satu pihak, tetapi umat Allah harus tak pernah boleh dibayangi kebosanan untuk melayani apa yang dibutuhkan oleh para pekerja Allah demi menyokong mereka dalam menjalankan tugas pelayanan yang dipercayakan Tuhan, di lain pihak. Apakah anda dan saya berdoa bagi karya perambatan Injil dan apakah anda mendukungnya dengan hal-hal yang perlu demi kelangsungan hidup tugas-tugas pelayanan tersebut?

Pernah Yesus mengakhiri instruksi-Nya dengan himbauan berikut ini: “JIka umat menolak undangan Allah dan Sabda-Nya, sesungguhnya mereka tengah merancang hukuman atas diri mereka sendiri.” Tatkalah Allah menawarkan Sabda-Nya kepada kita, serentak dengan itu ada tanggung jawab yang besar untuk menanggapinya. Kita akan sekaligus berpihak kepada Allah atau menentang-Nya, tergantung pada bagaimana caranya kita menanggapi Sabda Allah. Allah menganugerahkan kepada kita Sabda-Nya, agar kita memperoleh hidup bahkan memperolehnya dalam kelimpahan. Kehendak Allah ialah berkarya melalui dan di antara masing-masing kita bagi kemuliaan-Nya. Allah mensyeringkan Sabda-Nya bersama kita dan I mempercayakan kepada kita untuk mewartakan dengan lantang kepada sesama. Apakah anda dan saya memberikan kesaksian tentang kebenaran dan kegembiraan Injil melalui perkataan dan contoh hidup kepada sesama di sekitar kita?

“Tuhan Yesus, semoga kegembiraan dan kebenaran Injil mentransformasi kehidupanku sehingga saya boleh bersaksi tentangnya kepada sesama. Ganjarilah aku sehingga aku boleh menyebarluaskan kebenaran dan terang-Mu kemana pun aku pergi dan berada.”

Copyright © 10 Juni 2009 by Paskalis B. Keytimu, SVD

Tidak ada komentar: