Senin, Juni 15, 2009

205. Kasihilah Musuhmu Dan Berdoalah Bagi Yang Menganiaya Kamu

Selasa, 16 Juni 2009
Masa Biasa
Bacaan: Matius 5: 43-48
Saya ingin mengawali renungan pada hari ini dengan mengutip kembali pertanyaan yang sudah diajukan dalam renungan hari kemarin, Senin, 15 Juni 2009. Apakah yang membuat orang-orang Kristen berbeda dari orang-orang lain dan apakah yang membuat Agama Kristen berbeda secara mendasar dari agama-agama lain? Sekali lagi, itu karena Rahmat – cara anda dan saya memperlakukan sesama, bukan berdasarkan apa yang telah mereka perbuat atas dirimu, tetapi harus sesuai dengan kehendak Allah dalam memperlakukan sesama, yakni dengan cinta-kebaikan dan belaskasih. Allah itu murah hati dan baik terhadap yang jahat pun yang baik. Cinta kasih Allah menaungi orang-orang kudus pun para pendosa. Allah mengharapkan kebaikan kita, dan mengajarkan kita untuk mencari dan mengutamakan kebaikan tertinggi dari sesama, pun dari mereka yang membenci dan melakukan penyimpangan terhadap kita. Cinta kasih kita kepada sesama, harus ditandai oleh kebaikan dan belaskasih yang telah Allah tunjukkan kepada kita. Adalah lebih mudah menunjukkan kebaikan dan belaskasih apabila kita melakukannya dengan harapan untuk memperolehnya kembali. Betapa terasa berat dan sulit apabila kita melakukannya tanpa pamrih tertentu. Doa kita bagi sesama yang membuat kita terluka sesungguhnya mematahkan baik kekuatan hukum balas dendam maupun membebaskan kekuatan cinta untuk berlaku baik dihadapan kejahatan. Bagaimana mungkin kita dapat mencintai orang-orang yang telah menyebabkan kita terluka dan menderita? Bersama Allah, tak ada sesuatu apapun yang mustahil. Allah memberikan kekuatan dan rahmat kepada mereka yang percaya dan menerima anugerah Roh Kudus. Cinta-Nya menaklukkan segala, pun hati yang terluka, ketakutan, kemarahan, prasangka dan kesedihan.
Apa yang mau Yesus fokuskan ketika Ia berkata bahwa kita harus sempurna seperti Bapamu di Surga sempurna adanya? Makna asli dari kata “sempurna” dalam bahasa Aram adalah “Kepenuhan” atau “keutuhan” tak kurang dalam hal yang esensial. Allah menganugerahkan kepada kita setiap anugerah kebaikan di dalam Yesus Kristus, sehingga kita tidak berkekurangan terhadap apa yang kita butuhkan untuk melakukan kehendak-Nya dan hidup sebagai putra-putri Allah sendiri. Allah mengenali kelemahan-kelemahan kita, juga dosa-dosa kita lebih baik daripada kita mengenali keterbatasan dan dosa-dosa kita. Dan Ia meyakinkan kita akan cinta kasih, belaskasih, dan rahmat-Nya untuk setia menapaki jalan yang telah Ia tunjukkan. Apakah anda dan saya mau bertumbuh dan berkembang di dalam cinta akan Allah dan cinta akan sesama? Mintalah Roh Kudus untuk mengubah dan membaharui anda seturut gambaran Allah sehingga anda boleh berjalan di dalam kegembiraan, dan kebebesan Injil.
“Tuhan Yesus, cinta-Mu membawa kebebasan dan pengampunan. Penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu dan nyalakanlah hatiku dengan api cinta-Mu yang berkobar-kobar, yang tak akan membuat aku kehilangan kontrol untuk menaburkan damai. Jauhkanlah daripadaku sikap merasa pahit terhadap siapa pun.” Amin.
Copyright@15 Juni 2009, by: P. Paskalis B. Keytimu, SVD

Tidak ada komentar: