Senin, Maret 02, 2009

131. Kita adalah Saudara yang Berdoa kepada Bapa

Selasa, 03 Maret 2009
Masa Puasa

Bacaan : Mt 6, 7-15

Matius hari ini menampilkan tentang pengajaran Yesus tentang doa kepada para muridNya. Kata Yesus kepada mereka, "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, ..."

Ada banyak hal yang bisa direnungkan tentang pengajaran Yesus ini. Mungkin baik kita melihat dua hal ini secara singkat saja, yakni tentang cara serta bagaimana berdoa dan yang kedua soal isi doa. Tentang hal pertama, Yesus mengingatkan para muridNya untuk tidak berpanjang lebar dalam doa, melainkan secara singkat namun penuh dengan ketekunan. Hal ini tidak berarti bahwa kita cukup menyediakan waktu yang singkat untuk berdoa, tetapi singkat dalam menyampaikan doa. Nah penekanan yang menjadi penting di sini adalah ketekunan dalam doa. Dengan kata yang singkat, kita bisa mengulangnya terus menerus, yang pasti membantu kita untuk berkonsentrasi pada apa yang kita doakan. Persis inilah yang kita temukan dalam doa Bapa kami, sebuah doa yang diajarkan Yesus yang memiliki hanya tujuh petisi, yang berisi pujian dan permohonan. Dan berhubungan dengan itu, kita masuk kepada hal kedua dari pengajaran tentang doa yakni tentang isi doa.

Doa Bapa kami yang kita renungkan hari ini mengingatkan kita juga tentang aspek penting doa komunitas dan upaya aplikasinya. Dengan menyebut Allah sebagai Bapa, kita diingatkan Yesus bahwa kita adalah saudara yang bersama Dia mengambil bagian dalam hubungan dengan Allah sebagai Bapa dan anak. Karenanya, doa ini sungguh menegaskan bahwa dengan mendoakannya, kita tak pernah boleh lupa bahwa kita adalah saudara bagi yang lain dan kita dipelihara oleh Allah yang adalah Bapa bagi semua.

Tuhan Yesus, Engkau ajarkan kami doa Bapa kami. Semoga kami selalu mendoakannya dengan kesadaran bahwa kami adalah saudara satu bagi yang lain dan anak Allah yang diperhatikan dan dikasihiNya. Ajarilah kami Tuhan untuk mendoakannya dengan tekun dan hormat. Amin.

Copyright © 03 Maret 2009 by Ansel Meo SVD

Tidak ada komentar: