Rabu, Februari 18, 2009

119. Mesias Mulia dan Mesias Derita

Kamis, 19 Februari 2009

Bacaan: Markus 8, 27 - 33

Perikop injil hari ini merupakan puncak dari bagian pertama dari pendidikan iman yang dijalankan Yesus. Setelah mengajar dan mengadakan banyak mukjisat di kampung-kampung wilayah Galilea, Yesus seakan-akan ingin mengetahui seberapa jauh para murid telah mengenal dia. Dari jawaban Petrus kita dapat mereka-reka bahwa para murid telah memahami siapakah Yesus dari Nasareth. Hal menarik justru muncul setelah Yesus memberikan keterangan mengenai Mesias. Mesias yang dimaksudkan Yesus adalah Mesias yang menderita. Mesias yang mulia memang sedang nampak sekarang oleh pujian dan pujaan dari orang banyak atas tanda heran yang telah dilakukan.

Yesus mau mengajak para murid untuk berlangkah lebih dalam lagi mengenal siapakah Mesias itu sesungguhnya. Mengenal Yesus sebagai Mesias yang mulia saja tidak cukup. Orang mesti juga melihat sisi gelap dari Mesias itu, Mesias yang menderita, yang ditolak dan dibunuh. Dengan itu orang dapat mengenal Mesias secara menyeluruh, tidak setengah-setengah. Untuk sampai ke tingkat ini memang tidak mudah. Petrus (dan para murid lainnya) sudah mengalami hal itu. Berat sekali untuk mengakui bahwa Mesias yang diikuti itu memiliki sisi gelap seperti itu. Bagi para murid, Mesias mulia mesti dipelihara agar tidak cacat oleh penderitaan dan kematian.
Ide ini amat penting disadari oleh setiap orang kristiani. Kalau kita terima bahwa penginjil Markus mau melukiskan perjalanan iman jemaat seperti halnya Israel di padang gurun, maka kita mesti memeriksa kembali pandangan saya pribadi akan Yesus sebagai Mesias. Tidak hanya itu, kita bisa menilai semua hal lain: panggilan menjadi imam, religius, tugas-tugas kerasulan dalam jemaat maupun dalam kehidupan masyarakat. Apakah saya hanya menerima yang mulia saja dan tidak menerima sisi gelap (penderitaan, penolakan, kegagalan dll)?

Tuhan Yesus, hardiklah aku yang seringkali hanya memikirkan dan menginginkan hal-hal yang menyenangkan saja dalam hidup dan kurang menerima penderitaan dalam menjalankan tugas. Amin

Copyright © 18 Februari 2009 by Paulus Tolo SVD

Tidak ada komentar: