Senin, Februari 16, 2009

117. Potret diri jemaat dalam perjalanan iman

Selasa, 17 Februari 2009

Bacaan: Markus 8, 14 - 21

Injil hari ini melukiskan perasaan yang amat manusiawi dari Yesus terhadap para muridnya. Markus melukiskan dengan amat gamblang dan menggunakan kata-kata yang amat dekat dengan perbendaharaan kata-kata dalam Perjanjian Lama. Kata-kata seperti "degil hati, mempunyai mata tapi tidak melihat, mempunyai telinga tetapi tidak mendengar, tidak memahami dan mengerti" amat sering ditemukan di dalam Perjanjian Lama untuk melukiskan sikap orang Israel terhadap Tuhan, terhadap pewartaan para nabi. Kata-kata yang dipakai Allah untuk melukiskan sikap Israel kini dipakai oleh Yesus untuk melukiskan sikap para muridnya. Dengan demikian kita bisa melihat kelanjutan dari Israel dalam Perjanjian Lama dan Israel baru dalam diri para murid.

Sikap lambat untuk memahami, atau lebih tepat tidak mau memahami; tidak mau melihat dan menyadari adalah sikap-sikap yang amat sering ditemukan dalam proses pendidikan apapun jenisnya. Dalam kasus para murid yang dilaporkan oleh Markus, proses pendidikan iman para muridlah yang menjadi pokok persoalan. Seperti Musa yang kesal dengan sikap Israel yang bertegar tengkuk selama pengembaraan di padang gurun, kini Yesus juga mengalami hal yang sama dengan para murid. Yesus dengan tajam mengeritik sikap para murid yang lamban atau enggan untuk percaya. Sekalipun Yesus melihat dengan mata kepala sendiri ketegaran hati para murid, Dia tidak mengusir mereka atau menyuruh mereka berhenti untuk mengikuti dia. Pernyataan yang keras "Masihkah kamu belum mengerti?" pada akhir perikop dapat kita rasakan sebagai satu kesimpulan yang besifat ajakan. Seakan-akan Yesus berkata "Dari apa yang engkau alami, pahamilah bahwa Akulah Mesias yang dinantikan itu; Mesias yang membawa manusia kepada keselamatan".

Menjadi jelaslah bagi kita bahwa pendidikan iman untuk sampai pada pengakuan akan Yesus sebagai Tuhan, Penyelamat, Putra Allah bukanlah satu proses sekali jadi atau dalam waktu yang singkat. Ada yang cepat memahami dan mengakui Yesus sebagai Tuhan; ada pula yang lambat. Dengan demikian apa yang terjadi dengan para murid Yesus dalam injil hari ini adalah pengalaman jemaat yang sedang dalam proses untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan. Bisa terjadi bahwa ada banyak kesalah pahaman muncul dalam proses ini. Namun yakinlah bahwa semua itu menghantar kepada iman yang mendalam dan pribadi akan Yesus.

Tuhan Yesus, tegurlah aku bila aku seringkali lamban dalam mengakui Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Amin

Copyright © 16 Februari 2009 by Paulus Tolo SVD

Tidak ada komentar: