Rabu, Januari 21, 2009

91. Sebuah Daya yang Mempersatukan Semuanya

Kamis, 22 Januari 2009

Bacaan : Mk 3, 7-12

Merenungkan bacaan Injil Markus hari ini, kita dihadapkan dengan satu pertanyaan tentang hingga titik manakah Yesus menjadi pusat yang mempersatukan semua orang yang datang kepadaNya. Pertanyaan ini persis bertepatan dengan pekan doa untuk persatuan umat Kristiani yang sedang kita jalankan saat ini. Dan memang penting sekali bagi kita untuk menyadari daya atau kekuatan yang dimiliki Kristus untuk mempersatukan semua manusia. Mengapa? Karena dengan menyadari kekuatan luar biasa yang dimiliki Kristus, kitapun akan mampu menjadi rasul atau utusan yang membina persatuan dngan siapapun yang datang kepada kita.

Injil hari ini mengisahkan demikian, "Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya."

Pelukisan santu Markus menegaskan kepada kita bahwa Yesus memang menarik perhatian banyak sekali orang. Ia membuat orang merasa tertarik kepada apa yang sedang Ia wartakan. Dengan apakah Ia menarik mereka? Jawabannya tidak lain adalah dengan kehendakNya tetapi juga dengan daya kekuatanNya, dengan rohNya. Itulah sebabnya, semua orang dari segala bangsa datang kepadaNya. Mereka membawa serta orang-orang sakit kepadaNya supaya kekuatan Tuhan Yesus dilanjutkan kepada mereka untuk menyembuhkan mereka. Lebih dari itu, pada Yesus mereka temukan juga kekuatan penuh kedamaian, yang membuat hati mereka selalu rindu untuk mendekati, selalu rindu untuk mengalaminya dari dekat.

Membaca kisah ini, kita memang ditantang untuk bertanya saat ini, "masih adakah kekuatan yang demikian yang dimiliki oleh para pewarta Injil untuk menarik orang kepada Tuhan? Masih adakah kekuatan yang mempersatukan kita semua yang kita lihat secara iman oleh kedekatan kita dengan Tuhan?"

Jika semua ingin menyentuh Yesus dari dekat, untuk mengalami kekuatan rohNya, rupanya kita mesti menyadari bahwa setiap tugas yang kita jalankan mesti juga dikemas dalam pendekatan pribadi yang penuh belaskasihan, memberi perhatian kepada yang lemah dan merangkul semua dalam pelayanan.

Tuhan Yesus, kami sering mendengar ungkapan "perlunya sentuhan pribadi dalam pelaksanaan tugas dan karya kami". Kami liha itu pada Engkau hari ini, karena kekuatanMu keluar dari RohMu dan kehendakMu. Bantulah kami untuk menjadi sarana yang mempersatukan manusia. Amin.

Copyright © 21 Januari 2009 by Ansel Meo SVD

Tidak ada komentar: