Senin, 22 Desembre 2008
Bacaan : Lukas 1, 46-55
Perikop injil hari ini sudah amat terkenal dengan nama “Magnificat Maria” atau “lagu pujian Maria”. Maria mengucapkan lagu pujian ini sebagai tanggapan atas pujian Elisabeth ketika keduanya bertemu di rumah Elisabeth. Elisabeth memuji Maria karena ia telah percaya kepada Sabda Tuhan. Sebagai balasannya Maria mengucapkan lagu pujian atas karya Allah dalam dirinya. Menarik sekali bahwa lagu pujian Maria itu berisikan sejarah bangsa Israel. Dengan itu Maria melihat dirinya sebagai bagian utuh dari bangsanya. Ia bukanlah bagian terpisah, yang berdiri sendiri. Apa yang terjadi atas bangsanya mempunyai pengaruh besar atas dirinya. Dan apa yang terjadi atas dirinya meneguhkan apa yang telah terjadi dalam bangsanya. Dengan demikian terlihatlah hubungan timbal balik yang begitu erat antara sejarah pribadi Maria dan sejarah bangsa Israel. Riwayat hidup (sejarah) masing-masing orang menjadi riwayat hidup (sejarah bangsa) dan sebaliknya juga. Apa yang terjadi pada diri Maria saat ini mengingatkan kembali akan apa yang terjadi pada masa dahulu kala dan pada masa yang akan datang. Dengan demikian riwayat hidup pribadi Maria menjadi membuktikan bahwa riwayat itu ada dalam penyelenggaraan Ilahi.

Maria menjadi contoh dalam mensyukuri sejarah hidup pribadi yang terajut sebegitu erat dan rapih dengan sejarah bangsa Israel. Dengan itu keyakinan pribadinya akan Allah yang setia pada janjiNya semakin kuat. Iman Maria adalah hasil dari iman bangsa dan sekaligus iman Mari memperkaya iman bangsanya sendiri. Setiap kita dapat melagukan syair pujian dan syukur serupa seperti Maria dalam setiap penggelan hidup kita entah manis maupun pahit.
Tuhan, Engkau hadir dalam sejarah hidupku dan sejarah hidup umatMu. Sadarkanlah aku selalu akan kehadiranMu ini.
Copyright © 21 Desember 2008 by Paul Tolo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar