Rabu, November 19, 2008

29. Persembahan yang berkenan pada Allah

Jumat, 21 Nopember 2008

Tambah Gambar Lukas 19, 45-48

Hari ini Bunda Gereja merayakan peringatan Maria Dipersembahkan kepada Allah. Pesta ini lahir dari keyakinan orang Kristen di Gereja Timur berkenaan dengan gelar Maria sebagai Bunda Allah. Dengan demikian Maria dengan seluruh pribadinya dilukiskan oleh orang Kristen Gereja Timur sebagai kenisah dimana Allah bersemayam. Maria juga menjadi simbol bagi Gereja sehingga Gereja selalu disebut dengan pasangan kata Bunda, Bunda Gereja yang melahirkan anak-anak baru melalui sakramen pembaptisan. Persembahan Maria kepada Allah merupakan kesediaan total Maria untuk menjadi menjadi ibu yang melahirkan Yesus, Allah yang menjadi manusia. Makanya Maria dengan seluruh dirinya, jiwa dan raganya utuh, bersih untuk menjadi kediaman Allah yang menjadi manusia.

Dalam Injil hari ini kita mendengar Yesus yang mengusir para penjual di kenisah Allah di Yerusalem. Dengan demikian Yesus mau menunjukkan bahwa kenisah Allah adalah tempat pertemuan Allah dengan manusia dan juga dengan sesamnya. Hal itu justru terjadi dalam suasana doa. Orang berkumpul bersama, saling menyapa satu sama lain dan lalu bersatu hati memanjatkan puji, syukur, permohonan kepada Allah yang hadir di dalam pertemuan tersebut. Kenisah sekarang sudah menjadi tempat berdagang dimana di dalam perdanganga, jual beli motivasi dasar adalah mencai keuntungan sebesar-besarnya. Hal itu sering dicapai dengan cara-cara yang tidak halal. Itulah sebabnya Yesus mengusir penyalahguna kenisah Allah di Yerusalem.

Maria mempersembahkan dirinya untuk menjadi tempat Allah berdiam. Dengan demikian Maria telah memberikan contoh bagaimana persembahan yang benar kepada Allah yaitu seluruh diri kita untuk menjadi tempat Allah bersemayam. Masing-masing kita diajak oleh peringatan hari ini untuk mempersembahkan diri kita seutuhnya untuk menjadi kediaman Allah. Persembahan ini tidak membuat kita menjadi orang aneh sebaliknya justru menjadikan kita orang yang sungguh manusia. Itu berarti kita membawa Allah kepada semua orang yang kita jumpai dalam hidup harian kita. Orang yang demikian bila berjumpa dengan orang lain akan memudahkan orang lain di sekitarnya bertemu dengan Allah yang telah nampak dalam seluruh pribadi orang tersebut.

Tuhan, Inilah diriku dan kebebasanku, Kupersembahkan menjadi milikMu. Jadikanlah aku alat di tanganMu, dan buatlah diriku cermin kasih sayangmu kepada semua orang di sekitarku. Amin

Copyright © 17 Nopember 2008, by Paul Tolo SVD

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Daftarkan blog anda! dalam lomba blog berhadiah total 10 juta + handphone + speedy gratis.
info www.audiochute.com