Minggu, Oktober 04, 2009

297. Menerima Yesus sebagai Tamu Keluarga

Selasa, 06 Oktober 2009

Bacaan : Luk 10, 38 - 42

Dewasa ini ketika krisis ekonomi melanda kebanyakan orang, ada yang mencari jalan keluar dengan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Mereka mencari pekerjaan untuk memberikan penghasilan buat kehidupan mereka. Dan yang namanya pergi jauh dari kampung halaman, ada-ada saja tantangan yang dihadapi. Dalam situasi seperti ini keberadaan seorang sahabat yang menerima mereka sebagai tamu sementara akan terasa sangat berarti.

Yesus dalam Injil hari ini memang bukan pencari kerja seperti kebanyakan orang di jaman kita. Tapi Ia sedang melaksanakan perkerjaanNya sebagaimana diutus oleh BapaNya. Namun sama seperti para pencari kerja yang saya maksudkan di atas, Yesus juga merasa perlu juga ada orang, ada sahabat yang bisa menerima Dia untuk sementara di rumah mereka, walau cuma sebatas tamu saja. Dan rupanya inilah yang terjadi dalam perikop Injil hari ini.

Lukas dalam Injilnya mengisahkannya secara singkat demikian, "Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya..."

Kedua bersaudara Marta dan Maria ini menerima Yesus di rumah mereka dan memberikan perhatian dengan cara mereka masing-masing. Kita sering bertanya, "Apakah memang Maria memilih bagian terbaik sedangkan saudarinya Marta tidak?" Mungkin saja demikian sebagaimana tafsiran banyak ahli Kitab. Namun saya rasa keduanya memberikan bagian mereka secara khas dalam upaya menerima Yesus sebagai tamu di rumah keluarga mereka. Yang satu melayani kebutuhan Yesus sedangkan yang lain menemani Dia sambil mendengarkan Dia.

Cara kedua bersaudara ini dalam menerima Yesus sebagai tamu, sesungguhnya mengajak kita melihat hakikat kehidupan setiap keluarga Kristiani, kehidupan komunitas beriman. Dua-duanya vital dalam upaya menghidupkan ideal hidup Kristen, melalui pelayanan serta karya dan melalui upaya mendengarkan Sabda Tuhan terus menerus seraya berdoa kepadaNya. Dan persis inilah yang diminta dari kita dewasa ini dalam usaha kita menghidupkan cara berada Kristiani kita. Bahwa di manapun kita berada, kita diundang selalu untuk menerima Yesus sebagai tamu di keluarga kita, di komunitas kita. Caranya? Dengan melayani dan berkarya aktif dan dengan berdoa dan mendengarkan Sabda Tuhan.

Tuhan Yesus, kiranya kami dengan bantuan rahmatMu mampu juga untuk menerima Engkau sebagai tamu keluarga dan komunitas kami. Bantulah kami untuk melaksanakan karya-karya kami sebagai kesempatan untuk melayaniMu dan selalu mendengarkan Engkau dan SabdaMu sebagai sumber kekuatan keluarga kami. Amin.

Copyright © 05 Oktober 2009, by Anselm Meo SVD

Tidak ada komentar: