Rabu, Juli 01, 2009

220. Jangan Membiarkan Hal Yang Jahat Bersarang Di Hati, Juga Pikiranmu

Kamis, 02 Juli 2009
Masa Biasa
Bacaan: Matius 9: 1-8
Apa yang melumpuhkan pikiran dan hati serta mencegah kekuatan penyembuhan dari cinta? Jawaban yang tampaknya lebih pasti adalah dosa dan ketertutupan hati untuk mengampuni. Dosa melumpuhkan kita lebih dari yang dapat dimungkinkan diakibatkan oleh penyakit fisik apa pun. Dosa adalah pekerjaan/karya kerajaan kegelapan dan akan terus memperhamba kita. Tak ada jalan pembebasan lain yang sempurna kecuali satu-satunya solusi penyembuhan, kuasa pembersihan lewat menerima dan mengalami pengampunan dari Yesus sendiri.
Model pendekatan dan ungkapan belaskasih Yesus yang dinyatakan dalam tindak penyembuhan terhadap orang-orang sakit dan para pendosa tampaknya selalu menantang rasa nyaman para ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada zaman-Nya. Santu Matius memperlihatkan hal ini dengan jelas dalam bacaan Injil hari ini. Dikatakan bahwa ketika seorang lumpuh dibawah kepada Yesus karena iman para sahabatnya, para guru besar agama Yahudi dan para ahli Kitab malah bersungut-sungut seolah-olah tindakan itu salah. Pertama-tama, Yesus menyapa si lumpuh dengan seruan “dosa-dosamu telah diampuni.” Tindakan ini dianggap sebagai hujatan atau fitnahan karena di ruang otak mereka yang terbatas itu cuma terekam pemahaman bahwa hanya Allah yang memiliki otoritas untuk mengampuni dosa-dosa dan melepaskan manusia dari beban-beban kesalahan. Otoritas ini sepenuhnya merupakan hak Allah, pikir mereka. Tetapi, mengapa Pemuda dari kampung Nazareth ini mengklaim sebagai hak-Nya? Lebih lanjut, Yesus tidak hanya membuktikan kepada mereka bahwa otoritas-Nya itu berasal dari Allah, Ia bahkan menunjukkan kuasa yang lebih agung dari cinta dan belaskasih Allah yang menyelamatkan dengan menyembuhkan si lumpuh dari penyakit fisik yang dideritanya. Orang yang dibawah kepada Yesus tidak hanya dilumpuhkan secara fisik tetapi juga secara spiritual. Dan Yesus membebaskan dia dari semua beban kesalahannya dan sekaligus memulihkan kesehatan tubuhnya.
Tuhan selalu siaga untuk membawakan kita penyembuhan pikiran, tubuh dan jiwa. Rahmat-Nya akan membebaskan kita dari kuasa dosa dan dari perbudakan keinginan dan kecanduan atau ketagihan yang berbahaya. Pertanyaannya adalah “Apakah anda lebih suka mengizinkan apa pun yang dapat mencegah anda untuk mengalami kuasa penyembuhan dari Yesus? Atau, anda lebih memilih untuk membiarkan Yesus dengan leluasa menyentuh anda dengan kuasa-Nya yang membebaskan dan menyembuhkan?
“Tuhan Yesus, melalui cinta-Mu yang penuh belaskasih dan pengampunan, Engkau membawa penyembuhan dan pemugaran terhadap tubuh, pikiran dan jiwa. Semoga, kuasa penyembuhan dan cinta-Mu menyentuh setiap bagian dari hidupku – pikiranku-pikiranku yang paling dalam, demikian perasaan-perasaanku, sikap-sikapku, begitu pula ingatanku-ingatanku yang paling dalam. Ampunilah segala pelanggaran dan kejahatanku dan baharuilah aku dengan kekuatan Roh Kudus sehingga aku boleh berjalan dengan penuh percaya diri dalam kebenaran dan kebaikan-kebaikan-Mu.” Amin.
Copyright@ 01 Juli 2009, by: P. Paskalis B. Keytimu, SVD

Tidak ada komentar: