Sabtu, 7 Nopember 2009
Bacaan : Rom 16, 3-9.16.22-27
Membaca bacaan dari surat Paulus kepada orang di Roma, langsung terasa betapa sapaan yang dialamatkan kepada orang-orang yang disebutkan dengan nama adalah sapaan yang akrab penuh rasa kekeluargaan. Dan memang demikianlah yang tersurat. Yang langsung saya dan anda pikirkan tentu sebuah pertanyaan, bagaimana mungkin Paulus yang adalah seorang ahli Kitab Suci menjadi begitu rendah hati dan mengakui betapa banyak orang yang berperan dalam karya pewartaannya.
Paulus menghargai secara detail setiap sumbangan orang-orang ini dalam karyanya. Dan hal ini hanya terjadi karena Paulus merasa dirinya ditransformasikan sepenuhnya oleh Kristus. Kristuslah yang telah menyediakan baginya banyak orang, yang dalam pewartaan khabar gembira telah menjadi rekan sekerja, yang mempertaruhkan hidup dan nyawa bagi kelangsungan pewartaan khabar gembira. Itulah sebabnya dalam Paulus muncul kegembiraan yang sangat besar karena orang-orang yang dikarunikan Tuhan kepadanya. Paulus, seorang rasul yang agung, secara rendah hati mengakui betapa saudara-saudarinya seiman adalah anugerah Tuhan baginya dalam pelayanannya.
Bagi kita penghayatan Paulus ini adalah sebuah undangan untuk tak pernah mengabaikan setiap uluran tangan, setiap bentuk campurtangan dan derita dalam kaitan dengan pewartaan khabar gembira. Keberhasilan apapun yang kita raih sesungguhnya adalah sebuah karya bersama dengan tuntunan Roh ALlah yang menggerakkan begitu banyak hati dan kehendak untuk mengambil bahagian.
Kiranya kita semua seperti Paulus masih mampu mengapresiasi keterlibatan rekan kerja dalam pelayanan kita. Dan tak lupa mendoakan mereka. Amin.
Copyright © 06 November 2009, by Anselm Meo, SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar