Sabtu, 08 Agustus 2009
Pesta Santu Dominikus
Bacaan : Mt 17:14-20
Para murid baru saja menyaksikan peristiwa Yesus menampakkan kemuliaanNya di atas gunung. Sementara mereka turun dari gunung, Yesus mengatakan kepada mereka agar tak menyampaikan kepada siapapun tentang peristiwa itu. Karena akan tiba saatnya, hal yang mereka lihat itu akan disaksikan juga oleh yang lain. Dan mereka sekarang harus terus mengikuti Yesus dan mendengarkan SabdaNya. Perlahan tapi pasti, para muridNya mulai mengerti siapa Dia dan apa yang diajarkanNya mulai mereka pahami dengan baik.
Injil yang hari ini kita renungkan mengisahkan satu episode kecil ketika Yesus sudah bergabung dengan para muridNya yang lain dan sementara berjalan menuju kerumunan orang banyak. Pada saat itulah seorang bapak keluarga mendatangi Dia dan meminta kepadaNya untuk menyembuhkan anaknya yang sedang kerasukan roh jahat. Sebenarnya bapak ini tak ingin merepotkan sang Guru, karena itulah ia membawa anaknya kepada para muridNya dan meminta agar mereka menyembuhkan dia. Dia memang sangat berharap agar para murid melakukannya, tetapi ternyata mereka tak berhasil melakukannya. Karena itulah, kata-kata kekecewaan keluar dari mulut Yesus, perihal iman para muridnya, "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?"
Setelah mengatakan hal itu Yesus memanggil anak itu dan dengan perkataanNya, Ia menyembuhkannya. Untuk para muridNya, mungkin peristiwa itu membuat mereka sadar akan kegagalan mereka, karena mereka tak sanggup menyembuhkan anak itu ketika ia dibawa kepada mereka. Dan tentang hal itu, Yesus secara terang-terangan bahwa mereka memang kurang memiliki iman. Iman mereka masih sangat lemah. Karena iman itulah biar kecil sekalipun sangatlah dibutuhkan untuk membuat mukjisat. Dan hal itupun tak dimiliki oleh para muridNya.
Tapi kenyataan kurangnya iman para murid ternyata tak membuat Yesus terus kecewa terhadap mereka. Karena Yesus tetap mempercayakan misi khususNya kepada mereka. Makanya terhadap mereka Yesus selalu menyampaikan SabdaNya sendiri, mengasihi mereka dengan tulus dan menegur serta memperbaiki mereka agar mereka makin bertumbuh dalam kepercayaan kepadaNya. SabdaNya dalam akhir perikope Injil hari ini memberikan penegasan akan harapanNya kepada mereka. "Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."
Kata-kata Yesus, bahwa "takkan ada yang mustahil bagimu" ditujukan kepada semua muridNya, kepada semua mereka yang percaya kepadaNya, kepada kita semua. Kata-kata ini membangkitkan harapan yang kokoh, bahwa sama seperti kepada muridNya dulu, Yesus akan selalu memperdengarkan kepada kita saat ini SabdaNya sendiri, Ia akan selalu mengasihi kita secara tulus dan akan selalu mengoreksi kita tatkala kita lemah, kurang beriman, kurang bersemangat dalam mengikuti Dia. Ini perkataan yang sungguh membesarkan hati kita.
Tuhan Yesus, seperti para muridMu, kamipun ingin selalu belajar dariMu, mendengarkan SabdaMu dan memperhatikan teguran dan koreksiMu. Bantulah kami semua sehingga semakin hari, kamipun semakin bertumbuh dalam iman, dan karenanya layak mengambil bahagian dalam tugas melanjutkan misi perutusanMu. Amin.
Copyright © 07 Agustus 2009, by Ansel Meo SVD