Copyright © 05 Nopember 2008, by Paskalis Berkmans, SVD dan diedit kembali oleh Ansel Meo SVD
Copyright © 05 Nopember 2008, by Paskalis Berkmans, SVD dan diedit kembali oleh Ansel Meo SVD
Terhadap keinginan tahu dari banyak orang tentang kapan Kerajaan Allah itu datang, Yesus tak memberikan jawaban jelas. Hanya satu hal pasti dimintaNya selalu: Bersiaplah senantiasa menyambut kedatangan Kerajaan Allah itu. Bersiaplah selalu menerima Allah dalam hidup. Jangan sampai orang terperanjat. Makanya Yesus bilang hari ini, “Dan sama seperti yang terjadi pada masa Nuh, ... demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot, ... Demikianlah halnya kelak pada hari di mana Anak Manusia menyatakan diriNya.”
Lukas 17: 20 - 25
Apa hubungannya kilat dengan berita tentang kedatangan Tuhan dan Kerajaan-Nya? Mungkin tak ada hubungan langsung tetapi orang-orang Yahudi pada masa Yesus sepertinya tengah menantikan beberapa tanda seperti kilat, yang mengindikasikan kapan Mesias akan datang untuk mendirikan kerajaan Allah.
Itulah sebabnya orang-orang Farisi bertanya tentang tanda dimaksud dengan tujuan untuk mencoba Yesus karena mereka memang tidak menerima Dia sebagai Mesias. Dan Yesus mengejutkan mereka dengan jawaban bahwa Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah mereka.
Tetapi mengapa Yesus mengasosiasikan kilat dengan „Hari Tuhan“? Kita tahu bahwa dalam suatu iklim yang kering seperti Palestina, badai-badai sangat jarang terjadi. Badai dan taufan sering muncul secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda, dan amat mengejutkan. Ia menutupi segala sesuatu dengan awan tebal yang menggelapkan, tanpa kilat yang memberi peringatan kepada manusia. Badai memenuhi langit dengan gemuruh guntur dan pancaran halilintar yang menerangi langit yang gelap. Lebih dari itu, kekuatannya menghasilkan terror dan ketakutan untuk mereka yang berusaha untuk melarikan diri dari hadapannya.
Lukas 17,11-19
Lukas 17, 7-10