Rabu, 28 Oktober 2009
Pesta St. Simon dan St. Yudas Thadeus
Bacaan : Ef. 2, 19-22
Hari ini Gereja kudus merayakan Pesta kedua Rasul yaitu St. Simon dan St. Yudas Thadeus. Dan pada kesempatan yang strategis ini, Gereja mengingatkan kita semua anak-anaknya untuk menyimak kembali pemahaman diri kita sebagai Tubuh Kristus dan Bait Allah Roh Kudus. Kedua aspek ini memang berdimensi sangat teologis, namun yang jauh lebih penting, kedua aspek ini pulalah yang menyingkapkan tentang siapa kita sesungguhnya setelah kita menjadi anggota Gereja, menjadi murid Yesus Kristus.
St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus mengingatkan bahwa kita bukan orang asing lagi. Katanya, "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus, dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru."
Kata-kata Paulus pada pesta kedua Rasul Yesus, Simon dan Yudas Thadeus adalah undangan untuk menghargai siapa kita semua di hadapan dan bersama Yesus. Kita tahu orang macam mana yang telah menjadi murid dan Rasul Yesus. Segala macam orang, mulai dari yang paling cerdas seperti Yohanes, pendosa seperti Mateus, dan hari ini, Simon orang Zelot yang mau menggunakan cara kekerasan untuk mengusir keluar orang Roma serta Yudas Thadeus, seorang kerabat dekat Yesus sendiri, tetapi penginjil tak mengatakan apapun tentang dia.
Merayakan pesta keduanya untuk kita hendaknya menjadi momen untuk saling menghargai siapapun yang menjadi murid Tuhan. Tuhan memanggil mereka setelah semalaman bergumul dalam doa kepada BapaNya. Bagi Yesus semua mereka baik bersama maupun sebagai pribadi adalah gambaran diriNya, TubuhNya sendiri. Mereka semua adalah orang terpilih karena Roh Kudus dikaruniakan kepada kita. Yesus mencintai mereka.
Dan seperti mereka demikianlah kita murid Tuhan dewasa ini. Dengan Yesus semua bisa berubah menjadi baik, bisa menjadi alat yang dipakaiNya untuk mengembangkan kerajaanNya. Yang terpenting ialah kesediaan kita untuk bekerja sama dengan Rahmat Allah.
Tuhan, semoga kami saling menghargai sebagai layaknya rekan sewarga keluarga Allah. Amin.
Copyright © 25 Oktober 2009, by Anselm Meo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar