Sabtu, 31 Oktober 2009
Bacaan : Rom 11, 1-2a. 11-12. 25-29
Bacaan kemarin memberi gambaran betapa Paulus berusaha agar Israel yang adalah saudara-saudara sebangsanya juga mengalami keselamatan dan kebahagiaan atas dasar iman dan kepercayaan kepada Kristus. Keyakinan dan usaha Paulus ini nampaknya sekali lagi disampaikan di sini. Paulus yakin bahwa Israel pasti akan diselamatkan oleh kasih karunia dan panggilan Allah sendiri. Itulah yang dilihatnya sebagai rahasia Allah. Ia berkata, "Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian, seluruh Israel akan diselamatkan, ..."
Penegasan Paulus tentang nasib Israel yang nampaknya menjadi buah-buah terakhir dari karya keselamatan, sebenarnya merupakan satu undangan buat para penganut iman akan Yesus Kristus untuk sadar bahwa betapa beruntungnya kita semua karena mengimani Tuhan kita Yesus Kristus. Paulus percaya bahwa kita lebih dari sekedar pemenang. Semua yang percaya kepada Yesus sedang dalam perjalanan menuju kemuliaan Allah, walaupun jalan itu harus melewati hal-hal yang nampaknya kecil dan biasa.
Kita bersyukur bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita kemungkinan untuk memperoleh keselamatan. Bahkan menjaminkan bagi kita keselamatan itu. Sadar bahwa kasih karunia dan panggilan kepada keselamatan itu begitu besar, maka sebagai murid Yesus seperti Paulus kita diminta untuk membawa serta dalam hati dan pikiran kita kerinduan untuk menyelamatkan semua orang, terutama Israel yang mendahului kita sebagai bangsa yang percaya kepada Tuhan. Itulah cinta kasih yang tulus yang kita hidupkan sebagai murid Yesus.
Dan bagi Paulus, cinta yang demikian mesti kita nampakkan juga melalui "melihat yang baik dari sesama dan bergembira karena kebaikan yang kita temukan di dalam dia".
Tuhan Yesus, kami memang berbangga karena iman akan Dikau, tetapi sebagai murid-muridMu kami juga ingin agar saudara-saudara kami, Israel, kaum sebangsaMu juga percaya kepadaMu. Kami mau percaya juga bahwa mereka sedang berjalan menuju jalan yang tengah kami lalui ini, karena Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilanNya. Amin.
Copyright© 30 Oktober 2009, by Anselm Meo, SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar