Kisah injil hari ini melukiskan pengalaman orang banyak ketika bertemu dengan Yesus yang sedang mengajar. Ada banyak pendapat dan pandangan akan Yesus: Nabi, Kristus, Pengajar hebat. Pertemuan dengan Yesus memaksa orang untuk memberikan pendapat, penilaian. Sekaligus juga pertemuan itu membuahkan kebingunan ketika mesti dihadapkan dengan dengan keyakinan yang turun temurun. Dalam hal ini identitas Kristus atau Mesias, orang-orang Yahudi memiliki keyakinan kuat sekali bahwa Mesias mesti berasal dari keluarga Daud dan tinggal di Betlehem (kota Daud). Dengan demikian asal usul Yesus dari Galilea tidak masuk dalam hitungan sebagai asal muasal dari Mesias, Kristus.
Oleh karena kebingungan berhadapan dengan pengalaman baru bertemu dengan Yesus, orang banyak itu masih terbatas pada tahap kagum, memberikan penilaian. Mereka belum sampai pada tahap berikutnya yaitu memutuskan untuk percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Kristus dan mengikutinya.
Orang Yahudi pada masa Yesus enggan percaya karena mereka begitu yakin akan apa yang diturun temurunkan bahwa Mesias mesti lahir dan tinggal di Betlehem, kota raja Daud. Padahal orang hebat yang ada di depan mereka sekarang berasal dari Nasareth. Bagaimana mendamaikan kenyataan dan keyinan ini?
Menjadi jelaslah bahwa kesulitan ini terjadi karena mereka terlalu terpaku pada tradisi turun temurun itu dan lupa bahwa jalan Allah tidak selalu sama dengan apa yang dipikirkan dan dirumuskan oleh manusia. Mereka lupa akan hal ini.
Pada masa puasa ini kita diajak untuk merobah cara pandang kita yang lama dan menerima dengan tangan terbuka petunjuk Allah. Petunjuk Allah seringkali tidak selalalu sama dengan apa yang kita pikirkan.
Ya Tuhan, bukalah mata hatiku untuk menerima petunjukMu sehingga saya dengan lebih mudah mengakui Yesus PutraMu yang Engkau utus untuk menyelamatkan kami. Amin
Copyright © 27 Maret 2009 by Paulus Tolo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar