Perikop ini hari ini mengisahkan desas-desus yang terjadi di tengah umat Yahudi berkenaan dengan seorang pribadi yang bernama Yesus dari Nasareth. Ada desas desus bahwa dia hendak dibunuh oleh para pemimpin agama Yahudi. Namun Yesus masih saja menjalankan tugas mengajarnya di Bait Allah. Dengan demikian situasi di dalam umat Yahudi pada masa itu tegang. Penginjil Yohanes mengisahkan ketegangan tersebut dalam hubungan dengan siapa sebenarnya Yesus dari Nasareth itu. Ada kelompok yang menganggap Yesus dari Nasareth adalah Kristus, dan ada kelompok yang menganggap Yesus dari Nasareth seorang pemuda biasa karena mereka mengenal kedua orangtuanya di Nasareth.
Ketegangan ini beralasan karena ada kebingungan di tengah umat. Umat sudah memiliki pandangan yang kuat bahwa Kristus datang secara misterius dan tidak seorang tahu secara persis. Dalam pribadi Yesus umat melihat ada banyak sekali hal yang menunjukkan kemiripan dengan pribadi Kristus yang umat miliki. Mereka terbentur untuk menerima Yesus sebagai Kristus karena mereka kenal siapakah Yesus dan asal usul keluarganya. Jadi segi misteriusnya Kristus tidak terdapat dalam pribadi Yesus.
Dengan demikian penginjil Yohanes menampilkan suasana yang mengharuskan pembaca membuat pilihan yang tepat dan bersedia menerima semua konsekuensi dari pilihannya. Entah mengakui Yesus sebagai Kristus dengan akibat akan dicap sebagai aliran sesat oleh orang Yahudi lainnya; atau mengakui Yesus sebagai pemuda biasa saja dari kampung Nasareth sehingga tidak dikucilkan oleh orang Yahudi lainnya.
Pada masa puasa ini kita semua dihadapkan dengan pilihan berkenaan dengan pribadi Yesus tersebut. Memilih Yesus akan membawa akibat salib dan penderitaan sebab ia menuntut pertobatan dan pembaharuan hidup. Hal ini akan membawa hidup dan kebahagiaan. Menolak Yesus berarti memilih jalan hidup yang tidak membawa penderitaan, salib karena tidak perlu merobah hidup, bertobat dan meneladani Dia.
Mengingat hari Paskah semakin dekat, pilihan ini mesti dibuat saat sekarang dan tidak bisa ditunda-tunda. Bisa jadi ada keraguan atau ketakutan untuk memilih. Apa pun yang terjadi kita mesti memilih: menerima atau menolak Yesus sebagai Kristus.
Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah saya agar berani memilih Engkau dan bersedia merobah diri untuk semakin menyerupai Engkau dalam hidupku. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar