Rabu, 22 Juli 2009
Pesta Santa Maria Magdalena
Masa Biasa
Bacaan: Kel 16:1-5. 9-15; Yoh 20: 1-2. 11-18
Maria Magdalena yang terkasih,
Mengenangkan pestamu hari ini, aku lebih suka menulis untukmu sebuah refleksi. Aku lebih suka menyebutnya sebagai suatu komtemplasi imajinatif. Bagiku, engkau seorang tokoh penting dalam perjalanan hidup Gereja Perdana, dan seorang sahabat dekat Yesus. Karena itu, aku ingin menghabiskan waktuku hari ini bersamamu, sekaligus ingin mengenalmu lebih baik. Bolehkan Maria?
Aku merasa akan sangat terbantu, dan tentunya bisa mengenalmu, bila aku berangkat dari kisah mengenai latarbelakang kota kelahiranmu, MAGDALA. Usal-usulmu dari kota yang terkenal makmur di bagian Barat pantai Sungai Galilea ini, (semoga aku tidak keliruh, karena aku hanya membacanya berdasarkan peta), memberikan aku landasan kuat untuk berkisah tentang engkau. Maria, aku menduga kalau engkau tidak pernah menikah, karena dalam Injil, namamu tidak pernah disebut dalam hubungan dengan nama seorang lelaki sebagaimana terjadi dengan wanita-wanita lain, seperti Maria istri Yakobus. Dan alasannya karena engkau adalah salah seorang wanita terkaya, yang terlibat dalam dua bisnis terpenting di kota Magdala, yakni pengawetan ikan dan pembuatan kapal atau perahu.
Barangkali ayahmu tidak punya anak laki-laki dan beliau kecepatan meninggal dunia dan meninggalkan engkau mengelola dan mengembangkan semua bisnis tersebut. Mungkin engkau juga tidak membutuhkan dukungan oleh seorang suami dan dengan demikian tak pernah ada pernikahan yang direncanakan untukmu. Atau, aku bisa mereka-reka lebih jauh bahwa lelaki yang engkau kasihi dan yang mungkin direstui ayahmu, juga begitu cepat berpulang ke rumah Bapa di Surga, sebelum kalian menikah. Atau lelaki itu adalah seorang yang tidak setia dan meninggalkan engkau karena merasa bahwa engkau bukanlah seorang wanita biasa.
Apa yang kami ketahui tentang engkau dari Injil-Injil adalah bahwa Yesus membebaskan “tujuh roh jahat” daripadamu dan bahwa engkau mengikuti-Nya bersama dengan Maria ibu Yesus dan wanita-wanita lain yang adalah para dermawan yang membantu Yesus dan para murid-Nya. Roh jahat apa yang telah merasuki engkau, Maria? Aku sungguh ragu bahwa engkau adalah wanita pendosa yang dimaksudkan oleh Injil Lukas yang hadir pada perjamuan yang diadakan Simon untuk Yesus. Aku juga ragu kalau engkau adalah wanita yang hendak dilempari batu sebagaimana dikisahkan dalam Injil Yohanes. Lebih lanjut, seniman pada Abad Pertengahan juga begitu gampang mengidentifikasikan dirimu dengan wanita-wanita tersebut. Padahal dari kisah Injil tertulis bahwa Yesus tidak mengenal wanita-wanita yang disebutkan itu. Besar kemungkinan bahwa perjuanganmu untuk membebaskan diri bukan berhubungan dengan masalah seksual, Maria. Aku kira roh-roh jahat yang engkau perjuangkan itu tidak lain adalah: kekayaan, popularitas dan kesombongan yang telah menjerumuskan engkau di Magdala. Kekayaan, kehormatan dan kesombongan adalah roh-roh yang sangat jahat yang Yesus selalu bicarakan, dan bukan tentang dosa seksual.
Aku kira engkau adalah seorang wanita yang luar biasa dari kota Magdala. Aku dapat menggambarkan engkau sebagai seorang wanita yang istimewah dan sangat berpengaruh di kota para pedagang dan para arsitektur itu. Aku berani bertaruh bahwa engkau tidak punya tandingan. Tak ada wanita yang diajar dengan metode pendidikan yang diterapkan oleh ayahmu. Engkau bijak, pandai dan berpendidikan. Engkau seorang yang sangat berhasil dalam hidup dan itu telah memenangkan bagimu rasa hormat dari orang-orang sekotamu dan barangkali membuat orang-orang pada segan denganmu. Dalam dunia kaum lelaki, engkau telah menjadi seorang pemimpin. Maria…aku yakin bahwa semua itu ada dalam rencana Allah untuk keselamatanmu. Engkau telah dipersiapkan untuk berjumpa dengan Yesus dan dibarui oleh-Nya. Kekayaanmu telah melayani misi Yesus dengan baik dan berhasil.
Bagaimana pertemuan itu terjadi, Maria? Aku menduga bahwa itu terjadi ketika Yesus mengadakan perjalanan misi ke daerah pantai, dan melewati kota Magdala. Sebagai seorang wanita terpandang atau terkemuka di kota itu, sudah tentu engkau ingin bertemu dengan Yesus yang bertandang ke kotamu dan yang akan melakukan banyak hal yang menggemparkan. Engkau bukan seorang wanita Yahudi yang taat Agama/beragama, tetapi engkau berpendidikan dan sungguh memahami persoalan-persoalan Agama dan politik yang sering Yesus bicarakan. Warta Yesus tentang hal-hal ini malah terus menghantui hingga merasuki hatimu. “Jika kamu ingin menyelamatkan hidupmu, kamu harus kehilangan hidupmu.” “Adalah sangat sulit bagi seorang kaya memasuki Kerajaan Surga – lebih mudah bagi seekor untah masuk melalui lobang jarum.” “Ketika Aku lapar, haus, telanjang, sakit, di penjara, kamu tidak berada di sana.” “Orang kaya itu memohon bapa Abraham, agar mengizinkan Lazarus, si miskin itu membawakan setetes air untuknya.” “Kamu tidak dapat melayani dua tuan, Allah dan uang atau kekayaan atau mamon. Mendengar itu, ketujuh roh jahat yang malang itu, langsung lari terbirit-birit dari hatimu, Maria. Dan hatimu sekaligus dikosongkan agar terbuka untuk menerima Yesus, untuk mencintai-Nya dan mengikuti-Nya.
Yesus membutuhkan engkau, Maria. Sudah tentu bahwa segala modal yang engkau miliki mendukung perjalanan misi dan kebutuhan harian mereka. Tetapi, sumbanganmu lebih dari hal-hal ini. Engkau adalah saksi mata atas pengajaran Yesus dan juga mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya. Engkau hadir di sana bersama Maria, ibu Yesus, pada setiap tapak langkah perjalanan. Aku bisa membayangkan betapa Bunda Maria mengasihi engkau dan bahkan sebagai seorang wanita yang dibangga-banggakannya di jalan mengikuti Putranya. Engkau selalu hadir di sisi Maria, pun ketika para murid Yesus melarikan diri, meninggalkan Dia justru di saat-saat penderitaan. Bunga cintamu di jalan mengikuti Yesus malah berubah jadi sebuah tanur yang kokoh di jalan Tuhan.
Maka pada hari ketiga, ketika engkau pergi ke kubur Yesus dan menemukan kubur itu kosong, justru engkau, Maria, yang kemudian diberkati oleh Allah untuk melihat Tuhan yang bangkit dan hidup kembali. Dan engkau adalah satu-satunya wanita yang dipilih untuk menjadi rasul dari para rasul. Pada hari-hari itu, tak seorang yang akan memilih seorang wanita untuk menjadi seorang saksi. Tetapi, engkau justru terpilih. Para murid akan percaya kepadamu. Engkau sungguh istimewah, Maria. Kesaksianmu dapat dipercayai dan keagungan cintamu patut diteladani.
Maria…aku sangat yakin bahwa jasamu sangat besar dalam perkembangan dan pertumbuhan Gereja perdana. Tetapi, bagaimana kisah kasihmu setelah kesaksianmu tentang Tuha yang bangkit? Aku lagi-lagi menduga, bahwa engkau kembali ke kota Magdala. Di sana, engkau menjadi seorang pewarta iman yang tangguh dan ulet, meski tak satupun catatan pengajaranmu yang dijumpai kini. Tapi aku dapat merasakan dan mendengar semua itu. Dan saya percaya bahwa semua itu tentang Yesus dan tentang betapa sangat membebaskan jika membiarkan Dia mencintai kita.
Copyright@ 21 Juli, 2009, by: P. Paskalis B. Keytimu, SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar