Senin, 09 Februari 2009
Bacaan: Markus 6, 53 - 56
Dalam injil hari ini, penginjil Markus melukiskan kegiatan Yesus yang berada dari kota ke kota atau dari kampung ke kampung di wilayah Genesaret. Markus tidak melaporkan kata-kata Yesus dalam perjalanan itu. Kelihatannya Markus mau menampilkan sisi lain dari pewartaan Yesus: kehadiran yang menyembuhkan. Kehadiran tanpa kata ini menyampaikan banyak hal kepada para murid yang mengikutinya dan juga orang-orang di sekitar yang membawa orang-orang sakit kepadanya. Penduduk di daerah itu mengenal Yesus dan segera membawa banyak orang sakit kepadanya dan mereka meminta untuk menyentuh saja jumbai jubah Yesus agar dapat disembuhkna. Menarik juga dilihat bahwa tidak ada pengakuan dari pihak orang-orang tersebut bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, atau Putra Manusia. Semuanya dilaporkan oleh Markus dalam bentuk tanda-tanda. Dengan demikian tanda membawa banyak makna kepada pendengar dan pembaca injilnya ini.
Kehadiran Yesus di wilayah Genesaret ini membawa penyembuhan kepada banyak orang sakit yang ada di sana. Hal ini terjadi karena penduduk itu mengenal Yesus sebagai seorang yang mampu menyembuhkan walau hanya menyentuh jubahnya saja. Orang banyak itu tidak sampai mengenal Yesus sebagai Mesias. Hal ini masih tersembunyi di hadapan mereka. Anehnya Yesus membiarkan mereka demikian dan tidak memaklumkan secara terang-terangan bahwa dia adalah Mesias yang dinantikan itu. Rupanya penginjil Markus mau menampilkan Yesus sebagai seorang pribadi yang mau mendidik orang-orang di mengenal dia untuk coba menyelami lebih mendalam bahwa pemakluman mengenai siapakah Yesus tidak harus dengan kata-kata melainkan dengan kehadirannya yang menyembuhkan.
Proses pendidikan iman Yesus ini amat penting untuk kita pada saat ini. Ketika orang lebih banyak bicara untuk meyakinkan pendengarnya, orang menjadi lupa bahwa kata-kata yang banyak sering kali dikalahkan oleh satu perbuatan kecil yang memang dapat dirasakan dan dinikmati. Yesus tidak banyak bicara di kampung-kampung ini. Dia ada, hadir dan banyak orang merasakan daya keselamatan yang dibawa oleh kehadirannya itu. Kita bisa bertanya diri apakah kehadiran saya sudah menjadi sumber daya yang menyembuhkan atau malah melukai dan malah menghancurkan orang lain?
Tuhan bantulah aku untuk memahami lebih baik lagi bahwa kehadiranku di tengah dunia memiliki daya tertentu. Semoga daya ilahiMu meresap dalam diriku sehingga aku menjadi alatMu untuk memberikan penyembuhan kepada orang lain. Amin
Copyright © 8 Februari 2009 by Paulus Tolo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar