Rabu, 07 Oktober 2009
SP Maria Ratu Rosario
Bacaan : Luk 1, 26-38
Entah sadar atau tidak, lingkaran hidup seorang beriman Kristen, akan selalu ditandai dengan sapaan "Tuhan besertamu", "Tuhan menyertai engkau". Hampir semua ritus liturgis atau perayaan sakramen di dalam Gereja selalu diawali dengan sapaan yang sama ini, yang sekaligus menunjukkan suatu pemahaman bahwa yang memampukan kita berdoa dan menghadap Allah sesungguhnya adalah Allah sendiri.
Pada peringatan Santa Perawan Maria Ratu Rosari yang kita rayakan pada hari ini, kita diajak untuk merenungkan maksud salam di atas, yang juga kita temukan dalam ungkapan Malaikat kepada Maria, ketika pertama kali Maria mengenal maksud dan rencana Allah. Injil hari ini mengisahkan, "Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah!"
Apakah sesungguhnya arti salam itu bagi Maria dan bagi kita ketika kita sering menggunakannya atau menjawabnya dengan "Dan sertamu juga"? Bagi Maria, menerima salam Malaikat kepadanya, berarti menerima kenyataan bahwa ia sepenuhnya alat Tuhan untuk mewujudkan rencanaNya demi keselamatan manusia. Maria mengamini dan bekerjasama untuk mewujudkan semua misteri yang direncanakan Allah lewat Yesus Kristus. Salam malaikat kepadanya adalah satu penegasan, bahwa hidupnya tak akan sia-sia. Dan kalau kita merenungkan semua misteri iman dalam peristiwa rosario yang didoakan, rasanya kita mendapatkan peneguhan akan hal itu. Maria adalah alat Tuhan untuk mewujudkan misteri keselamatan Allah dalam Yesus.
Dan kita, bagaimana konsekwensinya kalau salam yang sama juga sering kita pakai dan kita amini? Sekolah yang dimasuki Maria sejak menerima salam Malaikat, hendaknya menjadi juga perjalanan kemuridan kita. Kita hendaknya sadar dan bersedia untuk membiarkan misteri Allah untuk keselamatan manusia juga bekerja dalam dan melalui kita.
Kiranya Tuhan menyertai kita. Amin.
Copyright © 06 Oktober 2009, by Anselm Meo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar