Selasa, 22 September 2009
Bacaan : Lk 8, 19-21
Berbicara tentang rumah, kita bisa langsung berpikir tentang sebuah kediaman, tetapi juga bisa diasosiasikan dengan keluarga. Kitab Suci misalnya seringkali menggabungkan dua arti ini dalam sebuah kata rumah. Rumah Allah karenanya bisa dimengerti sebagai bangunan yang menjadi kediaman Allah tetapi juga keluarga Allah. Hal mana sering sekali kita alamatkan ketika kita bicara tentang Gereja, yang di satu sisi bisa merupakan bangunan suci tetapi juga menjadi keluarga atau komunitas murid Yesus.
Pengertian inilah yang rupanya menjadi bahan pertimbangan kita untuk merenungkan perkataan Yesus hari ini perihal keluargaNya. Ketika orang mengatakan kepadaNya tentang ibuNya dan saudara-saudaraNya menantikanNya di luar untuk menemui Dia, Yesus bertanya, "Siapakah ibuKu, Siapakah saudara dan saudariKu?" Dan kemudian mengkonfirmasikannya sendiri sambil menunjuk mereka yang mengikuti Dia, "Siapa yang mendengarkan dan melaksanakan SabdaKu, itulah ibuKu, itulah saudaraku dan saudariKu!"
Apakah Yesus menyepelekan aspek keluarga dan kehadiran mereka bagi hidup dan karya pelayananNya? Ternyata tidak sebenarnya. Tetapi benar rupanya, bahwa penekanan tentang aspek penting kekeluargaan yang dibangun dengan Yesus sebagai centralnya, menjadi jelas di sini. Bahwa siapapun yang mengasosiasikan diri mereka dengan Yesus, siapapun yang menyatakan diri mereka sekeluarga dengan Yesus diminta untuk menerima Sabda Tuhan dan mempraktekan Sabda itu dalam hidup mereka. Menghidupkan Sabda Yesus itulah satu-satunya kunci untuk memasuki ikatan kekeluargaan dengan Yesus. Menghidupkan Sabda Allah adalah sebuah kunci untuk memasuki rumah Allah di mana Yesus menjadi Putra MahkotaNya.
Tuhan, ada pada kami SabdaMu sendiri. Sabda yang mengajak dan mengundang kami semua kepada kehidupan dan ikatan kekeluargaan dengan Dikau sendiri. Semoga kami dengan bangga mengakuiNya dan menjalankannya dalam hidup, karena itulah kunci yang menghantar kami kepada kehidupan kekal. Amin
Copyright © 21 Sep. 2009, by Ansel Meo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar