Jumad, 10 Juli 2009
Masa Biasa
Bacaan: Matius 10: 16-23
Injil hari ini merupakan lanjutan dari instruksi yang Yesus berikan kepada keduabelas murid-Nya ketika Ia hendak menguntus mereka untuk memaklumkan Kabar Gembira tentang Kerajaan Allah. Nilai-nilai dan tuntutan-tuntutan Kerajaan Allah sangat berbeda dengan nilai dan tuntutan dunia, karena itu, tak mengherankan kalau umat/masyarakat cenderung untuk menolak warta gembira itu dan menentang para utusan.
Penganiayaan merupakan suatu realitas harian dalam kehidupan orang-orang Kristen awal atau perdana, sebagaimana telah terjadi atas diri Yesus sendiri. Santu Stefanus, martir pertama Gereja misalnya, dirajam dengan dilempari batu hingga menyerahkan nyawanya ke tangan Bapa, justru ketika ia sedang berusaha menyampaikan warta tentang Yesus Kristus. Atau dari tradisi tercatat bahwa hampir semua rasul Yesus meninggal sebagai martir sebagai akibat dari kekerasan dan penganiayaan. Santu Petrus dan Santu Andreas meninggal karena disalibkan; ada yang dipenggal kepalanya, seperti Santu Paulus dan Santu Yakobus. Sementara itu, Santu Bartolomeus dikuliti hidup-hidup hingga wafat dan Santu Yohanes dibuang ke dalam ketel minyak panas. Dalam konteks inilah makna kata-kata Yesus sebagaimana ditawarkan Santu Matius untuk renungan kita hari ini: “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala” (Mt 10: 16). Serigala (kekerasan dan penganiayaan) kelihatan mampu membunuh domba-domba yang cinta akan damai, tetapi percalah bahwa kebenaran dan keadilan pada akhirnya meraja sebagaimana telah dibuktikan oleh Yesus dalam hidup, kematian dan kebangkitan-Nya.
“Tuhan Yesus, bantulah aku untuk dengan penuh kesabaran dan dalam kegembiraan menerima kesulitan, kesengsaraan dan penganiayaan yang harus aku hadapi di jalan melayani Engkau. Kuatkanlah imanku dan anugerahkanlah kepadaku keberanian sehingga aku tidak tergoda untuk mengelak demi melakukan kehendak-Mu.” Amin.
Copyright@ 10 Juli 2009, by: P. Paskalis B. Keytimu, SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar