Selasa, 14 Juli 2009
Pesta Santu Kamilus de Lellis
Masa Biasa
Bacaan: Matius 11: 20-24
Jika Yesus mengunjungi komunitas anda hari ini, apa yang akan anda sampaikan? Apakah Ia akan menyampaikan peringatan keras sebagaimana Ia lakukan di kota Korazim dan Bethsaida? Dan bagaimana tanggapan anda? Ke mana pun Yesus pergi, Ia melakukan banyak mukjizat dan menunjukkan kepada umat betapa Allah menaruh peduli terhadap mereka. Demikian halnya terjadi di Korazim dan Bethsaida. Mereka telah mendengarkan Kabar Gembira dan namun mereka menanggapi dengan sikap acuh tak acuh. Yesus melemparkan kritik yang pedas karena hati mereka tetap terpaut kepada jalan yang sesat. Mereka enggan untuk berpaling ke jalan yang benar. Mereka enggan untuk bertobat.
Bertobat menuntut perubahan – suatu perubahan hati dan cara hidup. Sabda Allah adalah Sabda Kehidupan. Mendengarkan Sabda Allah dan mewujudnyatakan pesan Sabda itu dalam kehidupan konkrit berarti menjauhkan kita dari situasi khaos; menyelamatkan kita dari kehancuran – kehancuran hati, pikiran, jiwa begitu pula kehancuran badan. Yesus memberikan peringatan keras justru karena kelekatan pada dosa dan pada segala sesuatu yang mengalihkan kehendak dan tekad kita untuk melakukan kehendak Allah. Dalam cinta Ia memanggil kita untuk berjalan dalam jalan kebenaran dan kebebasan, rahmat dan cinta kasih, keadilan dan kekudusan. Apakah anda menerima Sabda-Nya dengan iman dan ketaatan atau dengan bimbang dan acuh tak acuh?
“Ya Allah Yang Maha Mulia, terangilah kegelapan hati kami dan berikanlah kepada kami iman yang benar, harapan yang pasti dan cinta yang sempurna. Berikanlah kepada kami suatu perasaan yang ilahi dan pengetahuan tentang Diri-Mu, sehingga kami boleh melakukan segala sesuatu demi pemenuhan kehendak-Mu yang kudus, melalui Yesus Kristus Tuhan kami.” Amin.
Copyright@14 Juli 2009, by: P. Paskalis B. Keytimu, SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar