Hari Minggu ini kita mendengarkan kisa penyembuhan yang dialami oleh orang lumpuh. Orang lumpuh ini dihantar oleh orang banyak. Dari sekitan banyak orang tersebut ada empat orang yang mengangkat tilang tempat orang lumpuh itu tidur. Sungguh menarik kisah ini. Markus melukiskan secara hidup perjuangan dari orang banyak yang menghantar si lumpuh. Penginjil tidak melukiskan relasi macam apa yang ada antara si sakit dan orang banyak. Si lumpuh adalah seorang pribadi tanpa nama; orang banyak juga tanpa keterangan relasinya dengan si lumpuh.
Penginjil Markus dengan cara begitu mau menunjukkan sesuatu yang amat mendalam yaitu soal tanggungjawab orang banyak terhadap keselamatan si lumpuh. Orang banyak yang tanpa identitas ini bisa menunjuk pada kelompok orang apa saja: entah itu keluarga, jemaat di kelomok, lingkungan atau stasi atau paroki dst.nya. Demikian juga si lumpuh bisa menunjuk pada siapa saja yang tidak bisa menolong dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain: entah sakit benaran, entah orang yang tersesat, dst.nya.
Jemaat, orang banyak yang sudah mengenal Yesus mempunyai tanggungjawab untuk menghantar orang lain( entah itu anggota jemaatnya ataupun orang lain yang ada di luar jemaat) untuk mengalami keselamatan, mendapatkan kembali daya hidup, mendapatkan kembali perannya dalam kehidupan sosial, religius, mendapatkan kembali martabatnya yang telah hilang atau rusak.
Pewartaan mengenai Kerajaan Allah mendapatkan perwujudannya dalam perbuatan menyelamatkan orang yang ada dalam masyarakat untuk menemukan keselamatan dan kebahagiaan, dalam perbuatan mengampuni dan menyembuhkan.
Ya Tuhan, sadarkanlah kami semua para pengikutMu akan tanggungjawab kami menyelamatkan dan menyembuhkan orang lain yang ada di sekitar kami. Amin
Copyright © 21 Februari 2009 by Paulus Tolo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar