Senin, 02 Pebruari 2009
Pesta Tuhan Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Bacaan : Luk 2,22-40
Injil yang kita baca pada hari pesta Tuhan Yesus dipersembahkan ke Bait Allah hari ini, amat sering dilukiskan sebagai “khabar gembira tentang masa kanak-kanak Yesus”. Dan dua bab pertama Injil Lukas memang yang paling sering menemani permenungan kita selama masa Natal, bahkan memberikan inspirasi bagi banyak sekali karya seni di sepanjang sejarah gereja.
Hari ini kita bertemu dengan dua figur orangtua yang tengah menantikan kedatangan Tuhan yaitu Simeon dan Anna yang bersama Zakarias dan Elisabeth merupakan tokoh PL dengan peranan yang penting. Simeon dan Anna menerima kehormatan untuk menatang Yesus, Sang Juruselamat yang dijanjikan dengan kedua tangan mereka seraya memuji Allah. Mengapa mereka memuji Allah? Karena mereka merasakan penghiburan, kekuatan yang luar biasa. Bukan cuma itu. Mereka dengan usianya yang tua justru menjadi orang pertama yang mewartakan kepada dunia tentang khabar gembira yang mereka rangkul dengan tangan dan hati mereka.
Penginjil Lukas mengisahkan demikian, "Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Pertemuan para lansia yang terwakili dalam diri Simeon dan Anna dengan Yesus karenanya menjadi pertemuan yang mengembalikan kekuatan dan harapan untuk hidup terus, walaupun usia mereka sudah sangat tua.
Merenungkan Injil hari ini dan merayakan pesta persembahan Yesus ke Bait Allah yang juga menjadi pesta yang dibaktikan kepada kaum religius, kita sebenarnya diajak untuk mensyukuri sebuah panggilan kepada pewartaan Sabda Allah tanpa batasan umur dan periode pensiun. Setiap kita menerima Tuhan Yesus dan khabar gembiranya seraya merangkulnya dengan penuh syukur. Tapi tidak pernah berhenti di sana. Ada tugas lanjutan selalu: Memuji Allah dalam doa dan karya yang berkanjang dan menjadi pewarta Injil itu kepada siapapun dan di manapun hingga Tuhan menjemput kita ke dalam kehidupan abadi.
Tuhan Yesus, ketika merangkulmu Simeon dan Anna mengangkat hati dan memuji Allah. Dan dengan menatangMu mereka menemukan kekuatan untuk mewartakan tentang Engkau kepada dunia. Kiranya bersama para lansia di sekitar kami, kamipun mencontohi sikap mereka, untuk setia mewartakan SabdaMu kapanpun. Amin.
Copyright © 01 Pebuari 2009 by Anselm Meo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar