Rabu, 07 Januari 2009
Bacaan: Mt 4,12-25
Mateus memulai kisah hari ini dengan menyebut tempatYesus memulai kehidupan publikNya, dengan pewartaan demikian: "Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, ... Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia."
Andreas adalah seorang yang aslinya berasal dari Betsaida dan ia mulanya adalah murid Yohanes Pembaptis. Dia juga yang oleh Mateus diberitakan sebagai orang pertama yang dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Dia. Injil hari ini melukiskan panorama pertemuan khusus mereka dengan latar danau Galilea, di mana Petrus saudaranya sedang berusaha untuk menebarkan jala untuk menangkap ikan. Yesus bertemu dengan mereka di sana dan memanggil mereka untuk mengikuti Dia dan menjadi muridNya.
Pertemuan sederhana itu ternyata begitu penting dalam hidup Yesus di depan umum. Hidup Yesus di hadapan publik memang ternyata tak diwarnai oleh kejadian-kejadian hebat, tetapi di atas segalanya dibangun di atas rentetan pertemuan kecil, sederhana, yang terjadi di tempat sederhana. Hemat saya sebuah indikasi sederhana tentang bagaimana khabar Gembira Injil Yesus Kristus yang kita bawa dalam hidup, bisa menghasilkan perubahan dalam sejarah. Khabar gembira akan menghasilkan buah dan mengubah hidup masyarakat, bukan terutama dalam kejadian gegap gempita tetapi seri pertemuan antara orang dengan orang, antara komunitas dengan komunitas. Seri pertemuan yang kiranya menggerakkan orang yang bertemu untuk mengajak yang lain yang mereka kenal, untuk syering kegembiraan dengan mereka dan mengajak mereka melakukan yang sama. Jadi pertemuan menjadi media penting bagi upaya melanjutkan khabar gembira.
Kita ditanya hari ini, "Bagaimana kita mengisi dan mewarnai pertemuan-pertemuan kita? Apakah pertemuan - pertemuan itu menghantar orang kepada harapan hidup yang lebih baik, apakah ada dimensi iman di sana? Apakah pertemuanpertemuan kita punya kharakter Injili? Dan lebih penting lagi, "Apakah kita mau seperti Andreas mengayunkan langkah pertama untuk mengikuti Dia?"
Tuhan kiranya pertemuan - pertemuan yang kami miliki juga menjadi kesempatan untuk melanjutkan khabar InjilMu. Dan kuatkan kami untuk berani memutuskan untuk mengikuti Engkau, di manapun kami bertemu. AMIN.
Copyright © 6 Januari 2009 by Ansel Meo SVD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar